IHSG Diibuka Menguat, Rupiah Dekati Rp16.300 per Dolar AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Jan 2025, 09:56
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Karyawan melintas di depan layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Ilustrasi - Karyawan melintas di depan layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)


Ntvnews.id
, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi 15 Januari 2024 berpeluang bergerak menguat di tengah pelaku pasar mencermati arah kebijakan Federal Reserve (The Fed) ke depan.

Dikutip dari Antara, IHSG dibuka menguat 53,35 poin atau 0,77 persen ke posisi 7.010,01.

Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 8,35 poin atau 1,04 persen ke posisi 809,59.

“IHSG berpeluang menguat merespons sentimen global,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya.

Baca juga: Khofifah Sebut Jika Program MBG Masuk Pesantresn Menunya Terasa Mewah

Dari dalam negeri, neraca perdagangan Indonesia diperkirakan kembali surplus pada periode Desember 2024, namun lebih rendah dari posisi sebelumnya.

Konsensus memperkirakan surplus neraca perdagangan pada Desember 2024 akan mencapai 3,55 miliar dolar Amerika Serikat (AS), atau lebih rendah dibandingkan November 2024 yang mencapai 4,42 miliar dolar AS.

Sementara itu, fokus pelaku tertuju pada keputusan suku bunga (BI rate) di tengah gejolak yang ada saat ini, yang diproyeksikan bahwa BI akan kembali menahan suku bunganya di level 6 persen.

Dari mancanegara, laporan Biro Statistik Tenaga Kerja AS menyebut Indeks Harga Produsen hanya meningkat 0,2 persen pada Desember. yang mana Core PPI, yang tidak memasukkan makanan dan energi, tidak mengalami perubahan alias tetap.

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp4.000 Jadi Rp1.564.000 per Gram

Pelaku pasar saat ini menantikan laporan indeks harga konsumen (CPI) pada hari ini untuk mencari petunjuk mengenai langkah selanjutnya dari The Fed terkait kebijakan suku bunga.

Sementara itu, bursa saham AS ditutup menguat setelah indeks harga produsen (PPI), salah satu dari dua laporan inflasi utama pekan ini, menunjukkan hasil yang lebih rendah dari perkiraan. Dow Jones Industrial Average naik 162 poin atau 0,4 persen, indeks S&P 500 bertambah 0,4 persen, dan Nasdaq Composite, yang didominasi saham teknologi, meningkat 0,7 persen.

Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei menguat 118,81 poin atau 0,31 persen ke 38.593,11, indeks Shanghai melemah 2,13 poin atau 0,07 persen ke 3.238,81, indeks Kuala Lumpur melemah 4,20 poin atau 0,27 persen ke 1.572,26, dan indeks Strait Times melemah 6,51 poin atau 0,17 persen ke 3.782,26.

Bergeser ke nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS, ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi (15/1) melemah 22 poin atau 0,14 persen menjadi Rp16.292 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.270 per dolar AS.

x|close