Ntvnews.id, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) meluncurkan sistem Artificial Intelligence for Data Analytics (AIDA) untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kualitas pemeriksaan keuangan.
Sistem ini juga akan mendukung pengambilan keputusan berbasis data dan memastikan kepatuhan terhadap tata kelola data.
"Saya mendorong seluruh Ditjen Pemeriksaan Keuangan Negara untuk terus mengumpulkan data dan mengembangkan model analitik sesuai kebijakan tata kelola data untuk mendukung transformasi digital BPK," kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama Internasional BPK, Teguh Widodo, Rabu, 15 Januari 2025.
Baca juga: Kuasa Hukum Tom Lembong Hadirkan Bawa Bukti Audit BPK di Praperadilan
Pada proses pemeriksaan keuangan tahun 2024, BPK akan mengedepankan metodologi risk-based audit (RBA) untuk mengidentifikasi risiko pemeriksaan secara komprehensif.
Koordinasi lintas tim dan penggunaan teknologi seperti standarized and integrated audit process (SiAP) dan big data analytics (BIDICS), juga akan menjadi fokus utama untuk memaksimalkan hasil pemeriksaan.
"Para pimpinan BPK juga menekankan kepada seluruh peserta workshop untuk terus menjaga kualitas pemeriksaan BPK dan menegakkan nilai-nilai dasar BPK, yaitu integritas, independensi, dan profesionalisme," tambah Teguh.
Baca Juga: Hakim Praperadilan Tom Lembong: Kerugian Negara Tak Harus Ditentukan BPK
Workshop persiapan pemeriksaan keuangan tahun 2024 diikuti oleh seluruh Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama pada Kantor Pusat BPK, serta 2.145 peserta yang terdiri dari tim pokja pemeriksaan, tim pemeriksa, dan unit kerja penunjang dan pendukung. (Sumber: Antara)
Bangunan rumah tinggal di Jalan Kemaron Gempol RT.08/RW.06, Kelurahan Kebon Kosong, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat dilaporkan terbakar. (HUMAS JAKFIRE)