TikTok Siapkan Penutupan Aplikasi di AS pada 19 Januari 2025

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Jan 2025, 08:55
thumbnail-author
Adiantoro
Penulis & Editor
Bagikan
TikTok bersiap menutup aplikasi di AS pada Minggu 19 Januari 2025. (Foto: Reuters) TikTok bersiap menutup aplikasi di AS pada Minggu 19 Januari 2025. (Foto: Reuters)

Ntvnews.id, Jakarta - TikTok berencana menutup aplikasinya untuk pengguna di Amerika Serikat (AS) pada Minggu, 19 Januari 2025.

Hal ini seiring dengan diberlakukannya larangan federal terhadap aplikasi media sosial tersebut, seperti dikutip Reuters dari The Information, Selasa (14/1/2024). 

Penutupan ini akan terjadi kecuali Mahkamah Agung AS mengambil langkah untuk memblokirnya.

Jika TikTok benar-benar ditutup untuk semua pengguna di AS, langkah ini akan berbeda dari yang diatur dalam undang-undang. 

Aturan tersebut sebenarnya hanya melarang unduhan TikTok baru melalui toko aplikasi Apple dan Google, sementara pengguna yang sudah mengunduh aplikasi masih bisa terus menggunakannya untuk beberapa waktu ke depan.

Berdasarkan rencana TikTok, pengguna yang mencoba membuka aplikasi tersebut akan melihat pesan pop-up yang mengarahkan mereka ke situs web dengan informasi mengenai larangan tersebut. 

Selain itu, TikTok juga berencana memberikan opsi bagi pengguna untuk mengunduh semua data mereka, memungkinkan mereka untuk membawa catatan informasi pribadi, sebagaimana dilaporkan oleh sumber yang mengetahui masalah tersebut.

TikTok dan perusahaan induknya yang berbasis di China, ByteDance, belum memberikan tanggapan terhadap permintaan komentar dari Reuters.

Pada April tahun lalu, Presiden Joe Biden menandatangani undang-undang yang mewajibkan ByteDance untuk menjual aset-asetnya di AS paling lambat 19 Januari 2025, atau menghadapi larangan nasional.

Perusahaan-perusahaan tersebut telah berupaya menunda penerapan undang-undang tersebut, yang mereka anggap melanggar hak kebebasan berbicara yang dilindungi oleh Amandemen Pertama Konstitusi AS.

Dalam pengajuan pengadilan bulan lalu, TikTok memperkirakan sepertiga dari 170 juta warga AS yang menggunakan aplikasi ini akan berhenti mengakses platform tersebut jika larangan berlangsung selama sebulan.

x|close