Luhut Ancam Pejabat yang Tak Pakai Produk Lokal: Kita Ramai-ramai Hajar

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Jan 2025, 19:50
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menko Marves Luhut Binsar Pandajaitan respons soal isu reshuffle kabinet yang belakangan beredar (Ntvnews.id-Muslimin Trisyuliono) Menko Marves Luhut Binsar Pandajaitan respons soal isu reshuffle kabinet yang belakangan beredar (Ntvnews.id-Muslimin Trisyuliono)

Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan kepada pejabat untuk pro terhadap produk dalam negeri.

Menurutnya jika pejabat tidak pro terhadap produk dalam negeri ia meminta untuk menghajar ramai-ramai.

"Pokoknya kita wajib hukumnya sebanyak mungkin menggunakan dalam negeri. Jadi Pak Ketua, pokoknya Anda nggak usah ragu-ragu. Jadi kalau ada pejabat-pejabat itu tidak pro dalam negeri, nanti kita ramai-ramai hajar aja," ucap Luhut dalam acara Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI) dikutip, Kamis 16 Januari 2025.

Lebih lanjut, Luhut bercerita bagaimana sulitnya kondisi Indonesia saat Pandemi Covid-19.

Baca juga: Shin Tae-yong Akhirnya Terima Dipecat Sebagai Timnas Indonesia

Baca juga: Polisi Selidiki Kasus Penemuan Bayi Dalam Kardus di Serang

Menurutnya saat itu industri kesehatan Indonesia belum mandiri sehingga harus mengandalkan impor.

"Kita merasakan betapa begitu kita tidak mandiri dalam alat kesehatan, obat, kita betul-betul sangat tertekan. Dan saya ingat betul waktu itu paracetamol kita tidak punya," ungkap Luhut.

Oleh karena itu, Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) itu mendorong agar Indonesia bisa memenuhi kebutuhan alat kesehatan dari dalam negeri.

"Kalau ada masalah beritahu kita, nanti kita lawan ramai-ramai yang tidak pro dalam buatan dalam negeri," ungkap Luhut.

"Tapi buatan dalam negeri harus efisien, harus juga standar internasional. Jadi BPJS atau rumah sakit, wajib juga hukumnya menggunakan penduduk dalam negeri," tandasnya.

x|close