IHSG Dibuka Menguat, Rupiah Hari Ini Rp16.310 per Dolar AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Jan 2025, 10:33
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Seorang pekerja melihat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/6/2024). Seorang pekerja melihat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/6/2024). (ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/tom)


Ntvnews.id
, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi 22 Januari 2025 bergerak naik mengikuti penguatan mayoritas bursa saham kawasan Asia dan global.

Dikutip dari Antara, IHSG dibuka menguat 65,57 poin atau 0,91 persen ke posisi 7.247,39.

Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 10,17 poin atau 1,22 persen ke posisi 844,62.

"IHSG hari ini (22/1/2025) diprediksi bergerak menguat dalam range 7.150 sampai 7.250," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih.

Baca juga: Maruarar Ungkap Soal Rencana Program Strategis Nasional untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Dari dalam negeri, salah satu upaya pemerintah untuk menjaga rupiah tetap terkendali, yaitu mengubah Peraturan Pemerintah (PP) No. 36 Tahun 2023 mengenai Devisa Hasil Ekspor (DHE).

Atas perubahan PP itu, eksportir wajib menyimpan DHE sebesar 100 persen dengan jangka waktu 1 tahun mulai 1 Maret 2025.

Sebelumnya, DHE yang disimpan eksportir paling sedikit sebesar 30 persen dalam jangka waktu 3 bulan.

Meskipun DHE lebih lama tertahan, namun terdapat berbagai insentif untuk para eksportir, seperti bunga yang kompetitif dan pembebasan pajak penghasilan (PPh) atas pendapatan bunga tersebut.

Dari mancanegara, pelaku pasar mencermati rilis laporan keuangan emiten khususnya sektor teknologi yang berpotensi tetap solid.

Baca juga: 100 Hari Prabowo, Erick Thohir: BUMN Kolaborasi Perkuat Hankam dan Swasembada Pangan

Di sisi lain, harga komoditas batu bara rebound signifikan dalam sepekan terakhir. Harga batu bara ICE Newcastle kontrak Februari 2025 naik 8,34 persen dalam sepekan ke level 124,5 dolar AS per metrik ton.

Hal ini dipengaruhi kebijakan ekonomi ekspansif melalui fiskal dan moneter China sehingga meningkatkan jumlah permintaan batu bara. Impor batu bara oleh China menjadi yang paling tinggi mencapai 542,7 juta metrik ton, sementara India menempati posisi kedua sebesar 250,2 juta ton di tahun 2024.

Adapun pernyataan Presiden Trump yang lebih lunak terhadap kenaikan tarif dalam momentum pelantikannya memberikan sentimen positif bagi pertumbuhan ekonomi global.

Sementara itu, bursa saham AS menguat, di antaranya indeks Dow Jones Industrial Average naik 537,98 poin atau 1,24 persen ke level 44.025,81, indeks S&P 500 naik 0,88 persen ke level 6.049,24, sedangkan Nasdaq Composite menambah 0,64 persen ke 19.756,78.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 576,73 poin atau 1,48 persen ke level 39.604,71, indeks Shanghai melemah 26,79 poin atau 0,83 persen ke posisi 3.215,83, indeks Kuala Lumpur menguat 8,07 poin atau 0,51 persen ke posisi 1.588,53, dan indeks Straits Times menguat 1,88 poin atau 0,05 persen ke 3 797,25.

Baca juga: Detik-detik Pengemudi Ojol Tewas Tercebur ke Saluran Air di Tanjung Priok

Sementara itu, nilai tukar rupiah (kurs) pada pembukaan perdagangan hari ini (22/1) menguat 33 poin atau 0,20 persen menjadi Rp16.310 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.343 per dolar AS.

x|close