IHSG Dibuka Hijau, Rupiah Menguat ke Rp16.264 per Dolar AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Jan 2025, 10:50
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Karyawan melintas di depan layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Ilustrasi - Karyawan melintas di depan layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)


Ntvnews.id
, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi 23 Januari 2025 bergerak naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global.

Dikutip dari Antara, IHSG dibuka menguat 35,05 poin atau 0,48 persen ke posisi 7.292,18.

Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 5,07 poin atau 0,60 persen ke posisi 851,25.

"Kami melihat tekanan terhadap pasar keuangan domestik relatif kecil pada hari ini, Kamis (23/01). Kondisi ini diharapkan bisa menjadi angin segar untuk meneruskan rallydi IHSG," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya.

Baca juga: Penyebab Kebakaran Toko Roti di Mal Pondok Gede, Ternyata Gegara Korsleting Listrik

Dari dalam negeri, revisi aturan Devisa Hasil Ekspor (DHE) menjadi perhatian, dimana pemerintah menetapkan kewajiban penempatan DHE sebesar 100 persen di dalam negeri mulai 1 Maret 2025, sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 36 Tahun 2023 yang direvisi.

Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan pasokan dolar dan memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah. Fokus tertuju pada rilis laporan keuangan kuartal IV-2024, yang menjadi katalis positif untuk dapat mendorong optimisme pasar.

Dari mancanegara, optimisme terkait agenda Donald Trump juga menjadi pendorong indeks, pelaku pasar berharap Donald Trump akan melonggarkan regulasi dan menurunkan pajak perusahaan, yang dapat meningkatkan bottom line.

Dari makro, Amerika Serikat (AS) pada hari akan mengumumkan data klaim pengangguran untuk periode pekan yang berakhir 18 Januari 2025 dan data penjualan rumah AS periode Desember 2024.

Konsensus memperkirakan angka klaim pengangguran mingguan kali ini cenderung naik tipis menjadi 219.000, dari pekan sebelumnya sebesar 217.000.

Baca juga: Geger Harimau Buta Gegara Flash Kamera Wisatawan

Namun yang terpenting, data ini juga akan dipantau oleh pelaku pasar mengingat bank sentral AS akan mengumumkan kebijakan suku bunga acuan terbarunya pada pertemuan 29 Januari mendatang.

Sementara itu, bursa saham menguat pada perdagangan kemarin, indeks S&P 500 naik 0,61 persen setelah mencapai rekor intraday 6.100,81 atau melampaui level tertinggi yang tercatat pada bulan Desember sebelum pasar terkoreksi, indeks Nasdaq Composite naik 1,28 persen ke 20.009,34, merespon kinerja superior saham-saham teknologi.

Indesk Dow Jones Industrial Average naik 130,92 poin, atau 0,3 persen menjadi 44.156,73 didorong oleh kenaikan hampir 2 persen dari Procter & Gamble berkat laporan pendapatan yang kuat.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 160,49 poin atau 0,40 persen ke level 39.806,74, indeks Shanghai menguat 45,11 poin atau 1,40 persen ke posisi 3.258,73, indeks Kuala Lumpur melemah 8,55 poin atau 0,54 persen ke posisi 1.579,25, dan indeks Straits Times menguat 22,47 poin atau 0,59 persen ke 3 803,68.

Baca juga: Geli, Penumpang Pesawat Dipaksa Duduk di Kursi Bekas Muntahan

Sementara itu, nilai tukar rupiah (kurs) pada pembukaan perdagangan hari Kamis (23/1) di Jakarta, menguat 16 poin atau 0,10 persen menjadi Rp16.264 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.280 per dolar AS.

x|close