Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyambut positif mengenai revisi Undang-Undang (RUU) tentang perubahan ketiga atas UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Menurutnya, RUU ini akan mendukung pengelolaan BUMN yang lebih efektif dan efisien sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto.
"Saya menyambut positif, karena memang kan sesuai dengan visi Bapak Presiden bagaimana pengelolaan dan penggabungan aset BUMN ini bisa menjadi bagian membangun negara kita yang mandiri," ucap Erick di kementerian BUMN, Jumat 24 Januari 2025.
Erick Thohir menjelaskan, penggabungan dan pengelolaan aset BUMN yang baik akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan bisa mencapai 8 persen.
Baca juga: Kejagung-KPK Siapkan Ekstradisi Koruptor Rp2,3 Triliun Paulus Tannos dari Singapura
Ia juga berharap dapat mempercepat hilirisasi, industrialisasi, swasembada pangan, energi, dan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan.
Selain itu, Erick menilai RUU ini akan mempermudah proses penutupan BUMN yang bermasalah.
"Misalnya perusahaan BUMN yang tadi pengelolaannya tidak baik, yang kita juga melihat juga peningkatannya tidak maksimal, kan salah satunya kita lakukan penutupan. Nah ini prosesnya panjang, dengan RUU ini sepertinya bisa dipersingkat," jelasnya.
Ia menambahkan, meskipun masih ada pembahasan lebih lanjut di Panitia Kerja (Panja) DPR RI, pihaknya mendukung revisi RUU BUMN.
Baca juga: Erick Thohir Bertemu Mendag Budi, Bahas Genjot Eskpor UMKM
Pasalnya hal ini sejalan dengan tujuan Presiden untuk memperkuat ekonomi negara melalui BUMN yang lebih efisien dan produktif.
"Pandangan dari pemerintah yang disampaikan kemarin oleh saya sebagai tugas dari Bapak Presiden kita menyambut positif," tandasnya.