Gedung Putih Selidiki Dampak Aplikasi AI China DeepSeek Terhadap Keamanan Nasional

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 29 Jan 2025, 17:22
thumbnail-author
Adiantoro
Penulis & Editor
Bagikan
DeepSeek, yang berkantor pusat di Hangzhou, didirikan pada akhir tahun 2023 oleh Liang Wenfeng. (Foto: Dado Ruvic/Reuters) DeepSeek, yang berkantor pusat di Hangzhou, didirikan pada akhir tahun 2023 oleh Liang Wenfeng. (Foto: Dado Ruvic/Reuters)

Ntvnews.id, Jakarta - Pejabat pemerintah Amerika Serikat (AS) sedang menyelidiki dampak dari aplikasi kecerdasan buatan China, DeepSeek, terhadap keamanan nasional.

Hal itu dikatakan Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt pada Selasa, 28 Januari 2025, seperti dilaporkan Reuters.

Dewan Keamanan Nasional saat ini sedang meninjau potensi implikasi dari aplikasi tersebut. Leavitt menyebutkan jika hal ini menjadi "peringatan bagi industri AI Amerika".

Dia menambahkan Gedung Putih sedang berupaya memastikan "dominasi AI Amerika" di pasar global.

Pada Senin, 27 Januari 2025, kekhawatiran mengenai munculnya model AI murah dari China memicu penurunan saham teknologi di seluruh dunia, karena dikhawatirkan hal tersebut bisa mengancam dominasi pasar perusahaan-perusahaan AI besar asal AS.

Leavitt belum memberi petunjuk apakah Gedung Putih akan mengambil langkah-langkah lebih lanjut setelah peninjauan ini.

Baca Juga: Startup China Luncurkan DeepSeek, Saham Teknologi AS Anjlok, Nvidia Terparah

Presiden Donald Trump, dalam sebuah pernyataan pada Senin, 27 Januari 2025, mengatakan kehadiran aplikasi China ini harus menjadi pendorong bagi perusahaan-perusahaan AS untuk lebih berinovasi.

Trump juga menganggap baik jika perusahaan China berhasil mengembangkan metode AI yang lebih murah dan lebih cepat.

"Peluncuran DeepSeek, AI dari perusahaan China, seharusnya menjadi peringatan bagi industri kita bahwa kita perlu berfokus untuk bersaing demi menang," kata Trump.

Trump juga menyebutkan pemimpin China pernah mengatakan kepadanya jika AS memiliki ilmuwan paling cemerlang di dunia, dan jika industri China mampu menghasilkan teknologi AI yang lebih murah, maka perusahaan-perusahaan AS akan segera mengikuti jejak tersebut.

"Kami selalu punya ide. Kami selalu menjadi yang pertama. Jadi, menurut saya, ini bisa menjadi perkembangan yang sangat positif. Daripada menghabiskan miliaran, Anda akan menghabiskan lebih sedikit dan mudah-mudahan menemukan solusi yang sama," tambah Trump.

x|close