IHSG Dibuka Melemah, Rupiah Merosot ke Rp16.234 per Dolar AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Jan 2025, 10:56
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Karyawan melintas di depan layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Ilustrasi - Karyawan melintas di depan layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)


Ntvnews.id
, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis 30 Januari 2025 diperkirakan bergerak mendatar seiring bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed menahan tingkat suku bunga acuannya.

Dikutip dari Antara, IHSG dibuka melemah 34,23 poin atau 0,48 persen ke posisi 7.131,83.

Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 5,79 poin atau 0,70 persen ke posisi 825,70.

"IHSG hari ini diprediksi akan bergerak sideways (mendatar)," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya.

Dari mancanegara, pelaku pasar tetap waspada karena pasar rawan terjadi turbulensi, terutama setelah pengumuman kebijakan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve atau The Fed, yang menahan tingkat suku bunga acuannya.

Baca juga: Hujan Lebat di Jakarta, Pemprov DKI: Kapasitas Saluran Air Tak Mampu Menampung

Selain itu, proyeksi ekonomi dunia dan Indonesia terbaru dari Bank Dunia juga akan turut mewarnai pergerakan pasar keuangan pada hari ini.
Katalis rilis laporan keuangan full year tahun 2024 juga akan mewarnai pergerakan IHSG selama beberapa pekan ke depan.

Dari dalam negeri, pada Kamis (30/01) akan terdapat rilis data produk domestik bruto (PDB) untuk kuartal IV- 2024, yang mana konsensus memperkirakan akan adanya penurunan menjadi 2,7 persen dari periode sebelumnya diangka 3,1 persen.

Dari regional, bursa saham Asia cenderung masih minim sentimen mengingat adanya libur Tahun Baru Imlek.

Sementara itu, bursa saham AS ditutup rontok pada perdagangan Rabu (29/01), setelah The Fed mempertahankan suku bunga acuan dalam keputusan kebijakan pertamanya tahun ini, dimana Keputusan menahan suku bunga ini adalah yang pertama setelah The Fed memangkasnya dalam tiga pertemuan beruntun terakhir.

Indeks S&P 500 turun 0,47 persen dan berakhir di level 6.039,31, indeks Nasdaq Composite melemah 0,51 persen ke 19.632,32, sendangkan indeks Dow Jones Industrial Average terpangkas 136,83 poin atau 0,31 persen dan ditutup di 44.713,52.

Baca juga: 30 Tewas Saat Acara Keagamaan Terbesar di India

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 51,88 poin atau 0,13 persen ke level 39.466,66, indeks Shanghai melemah 2,03 poin atau 0,06 persen ke posisi 3.250,60, indeks Kuala Lumpur melemah 6,28 poin atau 0,40 persen ke posisi 1.552,69, dan indeks Straits Times menguat 4,36 poin atau 0,00 persen ke 3 801,07.

Sementara itu, nilai tukar rupiah (kurs) pada pembukaan perdagangan hari Kamis (30/1) di Jakarta melemah 13 poin atau 0,08 persen menjadi Rp16.234 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.221 per dolar AS.

x|close