Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada lima tahun pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Presiden Komisaris NT Corporation, Nurdin Tampubolon memberikan pandangannya mengenai target pertumbuhan ekonomi ini.
Menurutnya, untuk mencapai kenaikan ekonomi sebesar 8 persen diperlukan investasi yang signifikan sekitar Rp13.000 triliun dalam kurun waktu lima tahun.
Artinya angka investasi yang harus dicapai mencapai sekitar Rp 2.500 triliun per tahun.
"Kalau kita mau menaikkan 8 persen targetnya Pak Prabowo dengan menaikkan mendapatkan investasi sekitar Rp13.000 triliun per 5 tahun ini. Jadi dibagi dengan tahun per tahun sekitar Rp2.500 triliun," ucap Nurdin dikutip, Kamis 30 Januari 2025.
Baca juga: Nurdin Tampubolon: Pertumbuhan Ekonomi 8% Butuh Investasi Rp13 Ribu Triliun dalam 5 Tahun
Lebih lanjut, Nurdin merincikan investasi ini harus diarahkan seperti pembangunan infrastruktur, penguatan sektor produksi, peningkatan kemandirian pangan dan pembangunan UMKM.
Apabila investasi diarahkan dengan tepat, ia menjelaskan akan tercipta lapangan pekerjaan dan peningkatan pendapatan negara, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Sehingga nanti masyarakat itu tidak sebenarnya perlu lagi dikhususkan untuk makan bergizi gratis karena mereka sudah bisa bekerja dan mendapatkan sesuatu," ungkapnya.
Tak hanya itu, Nurdin juga mengingatkan pentingnya iklim usaha yang kondusif guna mendukung pencapaian tersebut.
Salah satu hal yang sangat ditekankan adalah pemberantasan korupsi, yang menurutnya harus segera dihilangkan agar investasi bisa masuk dan berkembang dengan aman.
Baca juga: Nurdin Tampubolon Soroti Strategi Ekonomi Prabowo
“Kita harus menjaga agar tidak ada korupsi dan menciptakan iklim usaha yang bersih, tanpa tebang pilih, agar investor merasa aman untuk menanamkan modalnya di Indonesia,” jelas Pak Nurdin.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya penyediaan tenaga kerja yang terampil dan berkualitas untuk menyambut tantangan ini.
Nurdin pun optimis bahwa dengan komitmen yang kuat dari pemerintah, pelaku usaha, dan birokrat yang bersih, Indonesia akan menjadi tempat yang subur untuk para investor.
"Kita Harus optimis kita harus optimis kan beliau menyatakan bahwa jangan lagi ada korupsi. Semua fokus untuk mendapatkan untuk mensejahterakan rakyat," tandasnya.
Seperti diketahui, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Pembangunan Nasional atau Bappenas memproyeksikan pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen pada tahun 2029.
Staf Ahli Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan Bappenas Rd Siliwanti menyampaikan, pihaknya sudah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025—2029.
Dalam dokumen tersebut, salah satu yang diproyeksikan adalah pertumbuhan ekonomi per tahunnya di antaranya pertumbuhan ekonomi mencapai 5,3 persen pada 2025.
Jumlah tersebut lebih tinggi dari asumsi pertumbuhan ekonomi dalam APBN 2025 sebesar 5,2 persen.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia ditargetkan mencapai 8 persen di tahun 2029. Dari semula tahun 2025 itu 5,3 persen itu lebih tinggi dari asumsi APBN yang sudah diketok APBN 2025. Sehingga untuk mencapainya tentu diperlukan extra effort," ucap Siliwanti, Rabu 18 Desember 2024.
Kemudian proyeksikan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2026 sebesar 6,3 persen, thhun 2027 sebesar 7,5 persen, tahun 2028 sebesar 7,7 persen pada 2028 dan tahun 2029 sebesar 8 persen.