Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan tidak ada pemangkasan subsidi LPG 3 kg subsidi atau gas melon pada tahun 2025.
Bahlil juga menyebut tidak ada pengurangan impor gas untuk LPG 3 kg.
"LPG ini tidak ada kuota yang dibatasi. Impor kita sama bulan lalu bulan sekarang 3–4 bulan lalu sama aja, tidak ada. Subsidinya pun gak ada yang dipangkas, tetap sama,” ucap Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin 3 Februari 2025.
Lebih lanjut, Bahlil menegaskan bahwa tidak ada kelangkaan LPG 3 kg.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjamin tidak ada kelangkaan LPG 3 kg subsidi atau gas melon. (Ntvnews.id-Muslimin Trisyuliono)
Baca juga: Spotify Gelar Pameran Taylor Swift di Jakarta, Manila dan Seoul, Ini Tanggalnya
Ia menjelaskan yang terjadi saat ini merupakan transisi dari membeli di pengecer jadi membeli di pangkalan resmi Pertamina.
"Biasanya cuma 100 meter bisa dapat LPG pengecer itu, sekarang mungkin bukan 100 meter, tapi mungkin 500 meter atau 1 km,” ungkap Bahlil.
Menurutnya penjualan LPG 3 kg di pangkalan Pertamina dan tidak lagi di pengecer merupakan langkah pemerintah agar subsidi lebih tepat sasaran.
"Tujuannya apa, ini diberikan kepada saudara-saudara kita yang berhak. UMKM tetap mendapatkan LPG dengan harga mungkin jauh lebih murah, karena banyak pemain-pemain itu memainkan harga aku nggak mau lagi," ungkap Bahlil.
Baca juga: Bahlil Bantah LPG 3 Kg Langka, Fokus Subsidi Tepat Sasaran
Bahlil mengimbau para pengecer yang sudah memenuhi syarat agar segera dinaikkan statusnya menjadi pangkalan. Hal tersebut agar pemerintah bisa mengontrol harga jual tabung LPG 3 kg.