Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menyampaikan progres skema baru subsidi bahan bakar minyak (BBM).
Bahlil menjelaskan mengenai skema baru distribusi subsidi BBM masih belum selesai.
Meski tidak menjelaskan secara rinci, Bahlil menegaskan skema baru subsidi BBM sudah mencapai 99 persen.
"Skema BBM lagi belum selesai, masih 1 persen lagi," ucap Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin 3 Februari 2025.
Baca juga: Serangan Geng Bersenjata Dekat Ibu Kota Haiti Tewaskan 50 Orang
Sebelumnya, Bahlil mengungkapkan keputusan terkait subsidi sektor energi akan diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Nanti Bapak Presiden insya Allah dengan kami akan mengumumkan. Kita juga ingin memastikan bahwa yang menerima ini betul-betul tepat sasaran. Kalau ditanya kapan, akan diumumkan. Nanti lihat hari dan tanggal yang baik," ucap Bahlil dalam keterangannya, Jakarta, Kamis 28 November 2024.
Dari opsi skema subsidi yang dilaporkan kepada Presiden, salah satunya adalah opsi blending, di mana subsidi diberikan kepada barang dan sebagian lainnya dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT).
"Jadi kemarin kami sudah diterima oleh Bapak Presiden, dan saya sebagai ketua tim untuk membuat alternatif tentang subsidi yang tepat sasaran," ujar Bahlil.
Baca juga: Soal KPK Tindaklanjuti Laporan Kasus Pagar Laut, Eks Wamen ATR: Hukum Harus Ditegakkan
"Jadi, isunya saya ingin menyampaikan kepada teman-teman bahwa tetap subsidi itu tidak dicabut. Tetap semuanya ada subsidi," sambungnya.
Skema ini, untuk menggairahkan daya beli masyarakat dan memastikan subsidi tepat sasaran.
Bahlil memastikan subsidi akan diberikan kepada masyarakat yang tepat. Saat ini data penerima subsidi telah dikaji, sehingga data yang digunakan akan seragam.
"Selama ini-kan, kita tahu, seperti beberapa hari lalu saya sampaikan, bahwa subsidi ini ditengarai sebagian tidak tepat sasaran. Yang berhak mendapat subsidi inilah saudara-saudara kita yang memang, mohon maaf, ekonominya menengah ke bawah. Dan sekarang, setelah kita exercise oleh BPS, data kita sekarang sudah satu data. Yang pertama kita pastikan adalah satu data," tandasnya.