Ntvnews.id, Jakarta - DeepSeek merupakan kecerdasan buatan (AI) asa China yang membuat sejumlah negara membatasi program tersebut.
Hal ini membuat pemerintah China menanyakan ke sejumlah negara mengenai asalnya menutup aksi DeepSeek.
Baca Juga: Kebijakan Donald Trump Bisa Bikin Harga iPhone Lebih Terjangkau Dibandingkan Samsung Galaxy di AS
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun mengatakan bahwa pemerintahnya menentang dalih keamanan nasional untuk melarang penggunaan DeepSeek serta politisasi di bidang perdagangan dan teknologi.
DeepSeek/Ist
"Kami akan tegas melindungi hak dan kepentingan hukum perusahaan China," kata dia dalam konferensi pers di Beijing pada Kamis 6 Februari 2025, dilansir Antara.
Kemunculan DeepSeek mengguncang dunia teknologi, terutama di AS, yang selama ini menjadi kiblat pengembangan AI. Kemampuan V3, model AI yang dibuat DeepSeek dengan biaya jauh lebih rendah, disebut-sebut mengungguli model buatan OpenAI dan Meta.
Akhir Januari, harga saham NVIDIA produsen cip AI sempat mengalami penurunan lebih dari 10 persen setelah kemunculan DeepSeek. Sejumlah negara telah melarang kantor-kantor pemerintahan menggunakan DeepSeek dengan alasan keamanan data.
"Izinkan saya untuk menekankan bahwa pemerintah China sangat mementingkan privasi dan keamanan data serta melindunginya sesuai hukum," kata Guo Jiakun.
Pemerintah China, kata dia, tidak pernah meminta dan tidak akan pernah meminta siapapun untuk mengumpulkan atau menyimpan data secara ilegal.