Ntvnews.id, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) buka suara mengenai adanya peretasan data nasabah BCA yang tersebar di media sosial.
EVP Corporate Communication & Social Responsibility, Hera F. Haryn menganggapi informasi yang mengklaim adanya peretasan data nasabah BCA yang tersebar tidak benar.
"Kami sampaikan bahwa informasi tersebut tidak benar. Saat ini, kami memastikan bahwa data nasabah tetap aman," ucap dalam keterangannya dikutip, Jumat 7 Februari 2025.
Lebih lanjut, BCA mengimbau nasabah setia untuk selalu berhati-hati terhadap oknum yang mengatasnamakan BCA dan berbagai modus penipuan yang bertujuan untuk mengetahui data nasabah.
Baca juga: Manajemen BCA Buka Suara Soal Unggahan Viral Tawarkan Pinjol Tanpa Agunan dan Bunga Ringan
Baca juga: Djohan Emir Setijoso Mundur dari Kursi Presiden Komisaris BCA
"Jangan pernah bagikan data pribadi perbankan yang bersifat rahasia seperti BCA ID, password, One Time Password (OTP) dan personal identification number (PIN) kepada siapapun. Nasabah juga diharapkan mengubah PIN dan password secara berkala," ungkapnya.
Di samping itu, pihaknya menegaskan pengamanan data dnegan menerapkan straategi dan standar keamanan berlapis serta mitigasi risiko yang diperlukan untuk menjaga keamanan data dan transaksi digital nasabah,
Seperti diketahui, informasi tersebut dibagikan akun Twitter/X @bjorkanesiaaa yang menyebutkan bahwa Bank BCA dan BSI menjadi target serangan ransomeware.
"@BankBCA sebuah kejutan bagi perbankan di Indonesia, jika mereka tidak segera merespon hal ini maka Bank BCA akan mengalami pelanggaran besar. bank bsi dan bca menjadi target kelompok ransomware, dan mungkin mereka akan menargetkan semua bank di Indonesia," tulis @bjorkanesiaaa.