Ilustrasi TikTok (Pixabay)
Ntvnews.id, Jakarta - Elon Musk kembali menegaskan bahwa dirinya tidak tertarik untuk membeli TikTok, meskipun Presiden Amerika Serikat Donald Trump sempat mendorong akuisisi platform media sosial tersebut.
Pernyataan ini disampaikan Musk dalam wawancara di ajang WELT Economic Summit baru-baru ini.
Keputusan Musk untuk tidak mengajukan tawaran atas TikTok datang setelah Trump menunda penerapan undang-undang yang mewajibkan ByteDance, perusahaan induk TikTok, untuk menjual asetnya atau menghadapi pemblokiran di Amerika Serikat.
Baca Juga: AS Siapkan Dana Besar untuk Akuisisi TikTok
Penundaan ini memberi ruang bagi kemungkinan negosiasi lebih lanjut mengenai kepemilikan TikTok di AS.
Poster kampanye dukungan CEO Tesla Elon Musk terhadap Presiden Terpilih Amerika Serikat Donald Trump, yang ia bagikan di akun X, Senin (21/10/2024). (Dok.Antara)
Dilansir dari Tech Crunch pada Minggu, pemerintah China dikabarkan terbuka untuk menjual TikTok kepada Elon Musk, mengingat ia adalah salah satu sekutu terdekat Trump.
Bahkan, Trump sendiri secara terbuka menyebut nama Musk dan chairman Oracle, Larry Ellison, sebagai kandidat potensial untuk mengambil alih kepemilikan TikTok.
Sebagai langkah konkret, Trump telah menandatangani perintah eksekutif untuk membentuk badan pendanaan khusus yang bertujuan membeli saham TikTok. Namun, Musk dengan tegas menyatakan bahwa dirinya tidak tertarik untuk mengakuisisi aplikasi tersebut.
"Saya tidak punya rencana apa yang akan saya lakukan jika saya memiliki TikTok. Saya kira saya akan melihat algoritma dan mencoba memutuskan: Seberapa membantu atau berguna algoritma ini? Apa yang dapat kita lakukan untuk membuat algoritma ini menjadi lebih produktif dan pada akhirnya bermanfaat bagi umat manusia?" ujarnya Musk dilansir Antara.
Musk juga mengungkapkan bahwa dirinya tidak menggunakan TikTok secara pribadi dan bahkan tidak begitu akrab dengan platform tersebut.
Ia menegaskan bahwa akuisisi Twitter (X) merupakan anomali dalam kariernya, mengingat ia lebih sering membangun perusahaan dari nol ketimbang mengakuisisi bisnis yang sudah berjalan.
Ikuti Whatsapp Channel NTVNEWS.ID
