Pertumbuhan Ekonomi Pada 2025 Dipatok di 5,5%, Sri Mulyani: Ambisius Tapi Realistis

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Jun 2024, 20:48
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Menkeu Sri Mulyani Menkeu Sri Mulyani

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun 2025 berada diangka kisaran 5,1% hingga 5,5%.

Hal tersebut tertuang dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025.

Bendahara Negara itu menyampaikan target pertumbuhan di kisaran 5,1% hingga 5,5% sebenarnya merupakan target yang ambisius.

"Pada tahun 2025 diperkirakan berada 5,1% sampai 5,5% merupakan range yang cukup ambisius namun tetap realistis," ucap Sri Mulyani, Selasa (4/6/2024).

Adapun target pertumbuhan yang dipatok pemerintah berdasarkan pertimbangan dari sisi internal maupun eksternal yang mempengaruhi ekonomi Indonesia.

Dari sisi internal, kontrinusi konsumsi rumah tangga pada pertumbuhan ekonomi selama 10 tahun terakhir berkisar 55%. Diperkirakan pertumbuhan sektor ini pada tahun 2025 berkisar 5% sampai 5,2%.

Menkeu Sri Mulyani Menkeu Sri Mulyani

"Konsumsi rumah tangga diperkirakan tumbuh pada kisaran 5% sampai 5,2%, didukung membaiknya daya beli dan terkendalinya inflasi," ucap Sri Mulyani.

Lebih lanjut, Sri Mulyani menjelaskan investasi menyumbang sekitar 32% dari total perekonomian nasional dan terus ditingkatkan kontribusinya sebagai motor pertumbuhan ekonomi.

"Mempertimbangkan pergerakan suku bunga global, ketegangan geopolitik, serta potensi berbagai disrupsi, aktivitas investasi di tahun 2025 diperkirakan tumbuh pada kisaran 5,2% sampai 5,9%," jelas Sri Mulyani.

Dari sisi eksternal, Sri Mulyani menyampaikan kontribusi ekspor terhadap PDB dalam satu dekade terakhir rata-rata sekitar 21% tiap tahun. Sementara kontributor impor 20%, sehingga secara net ekspor Indonesia berkontribusi sekitar 1% pada perekonomian nasional.

Ke depan, Sri Mulyani menyebut ekspor akan dipengaruhi aktivitas ekonomi global yang belum menunjukkan perbaikan signifikan.

"Mempertimbangkan kinerja historis dan kondisi global, ekspor diperkirakan tumbuh antara 5% sampai 5,7% sementara impor 4,3% sampai 4,9%," ungkapnya.

Sri Mulyani juga menyampaikan peran pemerintah terhadap PDB secara langsung melalui APBN dalam bentuk konsumsi pemerintah juga tetap penting.

"Dengan defisit APBN antara 2,45% sampai 2,82%, konsumsi pemerintah diperkirakan tumbuh pada kisaran 4,7% sampai 5,2%," tandasnya.

x|close