Kepala BPH Migas Erika Retnowati/Ist
Ntvnews.id, Jakarta - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyampaikan ada kendaraan dinas Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang mengisi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar.
Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan, temuan tersebut berdasarkan laporan rekaman CCTV pada tahun 2024.
"Ini adalah contoh-contoh hasil pengawasan di tahun 2024 yang kita dapatkan dari rekaman CCTV. Contohnya di Bali ada kita temukan penyaluran kepada non konsumen pengguna. Jadi ada JBT yang disalurkan kepada kendaraan TNI," ucap Erika dalam Rapat Dengar pendapat bersama Komisi XII DPR RI, Senin 10 Februari 2025.
Selain kendaraan TNI, Erika juga menyebut ada praktik penjualan BBM bersubsidi menggunakan jerigen tanpa surat rekomendasi.
Baca juga: Erick Thohir Buka-bukaan Alasan Tunjuk Mayjen Novi Helmy Jadi Dirut Bulog
Baca juga: Buntut Coretax Bermasalah, DPR dan DJP Sepakati Urus Pajak Bisa Pakai Sistem Lama
Kemudian BPH Migas mencatat di Sumatra Barat, ditemukan pola pembelian yang mencurigakan, seperti satu unit kendaraa yang mengisi BBM bersubsidi berkali-kali dengan QR Code berbeda.
"Kita temukan penyaluran yang tidak wajar dengan pembelian berulang dengan QR Code yang berbeda-beda ke mobil Innova, kemudian ada juga berupa truk,” ungkap Erika.
Erika juga mencatat lebih dari 3.000 laporan telah diterima terkait dugaan penyalahgunaan distribusi BBM bersubsidi.
Menurutnya dari jumlah tersebut terdiri 2.487 aduan masuk pada 2024 dan 638 laporan pada 2023.
"Memang ini semua pengaduan yang masuk itu tidak semuanya berupa kasus, tapi ada juga yang menanyakan informasi-informasi, kemudian yang terbanyak itu terkait surat rekomendasi," tandasnya.
Ikuti Whatsapp Channel NTVNEWS.ID
