Ramai #KaburAjaDulu, Luhut: Nggak Usah Buru-buru Bilang Gak Puas

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 18 Feb 2025, 18:37
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Tangkapan layar - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan dalam kegiatan ‘Semangat Awal Tahun 2025’, di Jakarta, Rabu 15 Januari 2025 Tangkapan layar - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan dalam kegiatan ‘Semangat Awal Tahun 2025’, di Jakarta, Rabu 15 Januari 2025 ((Antara))

Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan merespons mengenai ramai tagar #KaburAjaDulu yang viral di media sosial beberapa hari belakangan ini.

Luhut pun meminta agar masyarakat bersabar melihat hasil dari kebijakan pemerintah Prabowo Subianto.

"Kita sebenarnya masih 100 hari. Kita dengar itu, tetapi saya pikir, saya pesan tidak buru-buru bilang puas enggak puas. Kan baru 100 hari," ucap Luhut di Jakarta, Selasa 18 Februari 2025.

Seperti diketahui, gerakan media sosial dengan tagar #KaburAjaDulu menjadi viral dan mendapat perhatian luas, tidak hanya di Indonesia tetapi juga dari media internasional.

Baca juga: Polisi Tetapkan Kepala Desa Kohod Tersangka Pemalsuan Sertifikat Tanah di Tangerang

Fenomena ini mencerminkan ketidakpuasan masyarakat terhadap berbagai permasalahan di Indonesia, yang mendorong generasi muda untuk mempertimbangkan pindah ke luar negeri.

Tagar tersebut muncul sebagai bentuk kritik serta tuntutan agar pemerintah kembali ke jalur yang benar dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan amanat UUD 1945.

Media asing South China Morning Post melaporkan bahwa anak muda Indonesia menggunakan tagar #KaburAjaDulu di berbagai platform seperti X dan TikTok untuk menyuarakan keinginan merantau.

"Kalau kamu tidak terlalu terikat dengan negara ini, pertimbangkan benar-benar untuk #KaburAjaDulu. Serius," tulis pengguna X, Petra Novandi.

Para pengamat mengungkapkan bahwa ada berbagai faktor di balik tren ini. 

Baca juga: Cristiano Ronaldo Batal ke Indonesia? Ini Faktanya

Pendiri Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi, menyebut kondisi ekonomi, ketidakadilan sosial, dan harapan akan masa depan yang lebih baik sebagai pemicu utama perbincangan ini.

Di media sosial, banyak pengguna membagikan tips serta membahas kelebihan dan kekurangan hidup di luar negeri.

Salah satu pengguna X, Hafizha Anisa, mengungkapkan bahwa meskipun merasa jenuh dengan berbagai permasalahan di Indonesia, ia tetap mencintai alam, makanan, cuaca, dan budaya yang ada di dalam negeri.

x|close