Menteri ESDM Usul Subsidi Solar Naik Hingga Rp3.000 per Liter Tahun Depan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Jun 2024, 04:40
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
PT Pertamina (Persero) telah berkontrak dengan beberapa pemasok BBM dari luar negeri yang berkomitme PT Pertamina (Persero) telah berkontrak dengan beberapa pemasok BBM dari luar negeri yang berkomitme

Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan angka subsidi minyak solar di rentang harga Rp1.000 sampai Rp3.000 per liter.

Hal tersebut disampaikan dalam usulan Asumsi Dasar Sektor ESDM Rancang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran (TA) 2025.

"Dalam RAPBN TA 2025, kami mengusulkan Subsidi Tetap untuk Minyak Solar sebesar Rp1.000-Rp3.000 per liter," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif, Rabu (5/6/2024).

Hal ini perlu dilakukan mengingat harga keekonomian minyak solar mencapai Rp12.100/liter sedangkan Harga jual eceran sebesar Rp6.800/liter.

Menurutnya minyak solar masih banyak dipergunakan untuk transportasi darat, transportasi laut, kereta api, usaha perikanan, usaha pertanian, usaha mikro, dan pelayanan umum, sehingga diperlukan upaya menjaga harga jual eceran minyak solar.

Sementara itu, untuk volume BBM bersubsidi dalam RAPBN TA 2025 sebesar 18,84-19,99 juta Kilo Liter (KL).

Usulan tersebut terdiri dari minyak tanah sebesar 0,51-0,55 juta KL dan minyak solar sebesar 18,33-19,44 juta KL.

"Kami mengusulkan volume BBM bersubsidi dalam RAPBN TA 2025 sebesar 18,84 - 19,99 juta KL," ujarnya.

Arifin menjelaskan bahwa pemerintah terus memberikan subsidi tetap untuk BBM Solar dan subsidi selisih harga untuk minyak tanah, dengan pengendalian volume dan mengontrol kelompok atau sektor yang berhak mendapatkan manfaat.

Pemerintah mempertimbangkan perkembangan indikator ekonomi makro, terutama ICP dan nilai tukar Rupiah, saat menentukan besaran subsidi tetap Solar.

Arifin menghimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama mengawasi penyaluran BBM bersubsidi dan melaporkan jika menemukan indikasi penyalahgunaan.

"Pemerintah akan terus berupaya untuk meningkatkan efektivitas penyaluran BBM bersubsidi agar tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan," tutupnya.

x|close