Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani bersama Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Maruarar Siarit, Menteri BUMN Erick Thohir dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menggelar rapat tertutup membahas program 3 juta rumah.
Sri Mulyani mengatakan, rapat tersebut untuk mensinkronkkan seluruh kebijakan dan instrumen keuangan baik yang ada di APBN maupun dari kebijakan Bank Indonesia untuk mendukung sektor perumahan.
"Di dalam APBN kita sudah menempatkan atau di dalam undang-undang APBN 2025 untuk memberikan dukungan 220 ribu rumah bagi masyarakat berpendapatan rendah. Itu sudah dialokasikan Rp18 triliun dalam bentuk FLPP," ucap Sri Mulyani dalam konferensi pers Rabu malam 20 Februari 2025.
Lebih lanjut, Sri Mulyani menyampaikan dukungan Kementerian Keuangan terhadap program 3 juta rumah dan menyiapkan aturan agar memperlancar program prioritas pemerintahan Prabowo-Gibran itu.
Baca juga: Ada Dugaan Suap di Pemilihan Ketua DPD, Dilaporkan ke KPK
Baca juga: VIDEO: Mertua Tampar Keras Menantu Saat Sungkeman
"Pak Ara dalam hal ini memiliki target yang lebih tinggi dan kita mendukung mencoba mencari berbagai instrumen yang kita akan ikhtiarkan sudah menemukan beberapa cara," ungkap Sri Mulyani.
Nanti akan difinalkan lebih lanjut oleh tim teknis baik dari kami di Kementerian Keuangan, Pak Erick dari BUMN dan Pak Gubernur dari sisi instrumen yang ada di dalam kewenangan otoritas moneter," sambungnya.
Selain itu, pemerintah juga punya instrumen yang lain seperti perbaikan rumah bagi masyarakat dan juga berbagai skema seperti bantuan uang muka.
"Ini semuanya yang ada di dalam APBN, kita akan terus evaluasi dan bahkan juga kalau perlu ditingkatkan skalanya sehingga target yang ingin dicapai sedapat mungkin bisa dicapai," tandasnya.