Telkom: Danantara Bisa Tingkatkan Daya Saing Bangsa di Kancah Global

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 25 Feb 2025, 16:21
thumbnail-author
Muhammad Hafiz
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Arsip - kantor danantara Arsip - kantor danantara ((Antara))

Ntvnews.id, Jakarta - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menilai kehadiran Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) dapat menciptakan nilai tambah untuk memperkuat ekonomi Indonesia yang mandiri dan meningkatkan daya saing bangsa di kancah global.

Telkom siap berkontribusi dan berperan aktif dengan kapabilitas dan ekosistem digital yang dimiliki, mulai dari infrastruktur telekomunikasi digital hingga solusi digital inovatif yang mendukung transformasi di berbagai sektor industri.

“Telkom akan mengedepankan sinergi dengan berbagai pihak dan seluruh pemangku kepentingan,” ujar VP Corporate Communication Telkom Indonesia Andri Herawan Sasoko di Jakarta, Selasa.

Baca juga: OJK Pastikan Danantara Tak Pengaruhi Keamanan Tabungan di Bank

Andri memastikan TelkomGroup akan terus menjaga kualitas layanan terbaik dan memastikan bahwa komitmen kepada pelanggan tetap menjadi prioritas utama.

“Kami akan terus menghadirkan beragam solusi digital yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat serta mendukung percepatan transformasi digital Indonesia,” ujar Andri.

Ia melanjutkan, Telkom senantiasa mendukung penuh langkah strategis pemerintah dalam mengkonsolidasikan seluruh kekuatan ekonomi yang dimiliki oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sebagai upaya mengoptimalkan pengelolaan aset negara dan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional, serta mengakselerasi transformasi Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045.

Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/2).

Sebagai lembaga pengelola dana investasi negara atau sovereign wealth fund (SWF), BPI Danantara diharapkan dapat mengelola aset hingga lebih dari 900 miliar dolar AS, dengan dana awal sekitar 20 miliar dolar AS.

(Sumber: Antara)

x|close