Freeport Kampanyekan Connecting U: Edukasi Peran Penting Tembaga Bagi Kehidupan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 25 Feb 2025, 17:11
thumbnail-author
Muhammad Hafiz
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas pada saat Connecting U Leader’s Talk di Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT), Manado, Senin (24/2). PTFI memperkenalkan kampanye Connecting U, atau disingkat Cu yang merupakan lambang unsur kimia tembaga. Connecting U merupakan wadah kreativitas dan teknologi untuk menunjukkan tembaga sebagai penghubung manusia menuju masa depan yang lebih baik. Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas pada saat Connecting U Leader’s Talk di Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT), Manado, Senin (24/2). PTFI memperkenalkan kampanye Connecting U, atau disingkat Cu yang merupakan lambang unsur kimia tembaga. Connecting U merupakan wadah kreativitas dan teknologi untuk menunjukkan tembaga sebagai penghubung manusia menuju masa depan yang lebih baik.

Ntvnews.id, Jakarta - Lebih dari 1.000 mahasiswa Universitas Sam Ratulangi Manado (UNSRAT) antusias mengikuti Kampanye Connecting U: Leader’s Talk PT Freeport Indonesia (PTFI) bersama Presiden Direktur PTFI Tony Wenas di Auditorium Unsrat, Senin, 24 Februari 2025.

Connecting U, atau disingkat Cu merupakan lambang unsur kimia tembaga dimana kampanye ini dirancang untuk mengedukasi generasi muda tentang peran penting tembaga bagi kehidupan dan masa depan.

"Tembaga adalah produk utama PT Freeport Indonesia. Melalui kampanye ini kami ingin mengenalkan kepada generasi muda tentang peran penting tembaga yang selalu ada dalam setiap hal di keseharian kita. Serta bagaimana tembaga ini telah menghubungkan generasi muda dengan impian dan masa depan. Itulah mengapa kami menyebutnya Copper is Empowering, Copper Connecting U," kata Tony.

Ia mengatakan tembaga memiliki peran penting dalam penghubung di kehidupan manusia. Dari bangun tidur, aktivitas seharian hingga menjelang tidur, manusia tidak lepas dari peranan tembaga.

"Manfaat tembaga yang paling kita kenal yaitu sebagai bahan utama kabel listrik, alat elektronik, kendaraan bermotor, dan sebagainya," kata Tony.

Baca juga: Telkom: Danantara Bisa Tingkatkan Daya Saing Bangsa di Kancah Global

Tony mengatakan tembaga merupakan mineral masa depan karena berperan penting seiring dengan permintaan kendaraan listrik dan energi terbarukan yang terus meningkat. Sebanyak 75 persen tembaga di dunia digunakan untuk jaringan listrik yang memudahkan aktivitas.

Bahkan dalam konteks negara, tembaga mampu berkontribusi besar dalam bentuk devisa, tembaga juga menjadikan Indonesia sebagai negara produsen terbesar di dunia.

"Ini sungguh kebanggaan yang luar biasa bekal kita menuju Indonesia Emas," katanya.

PTFI, lanjut Tony, saat ini mengoperasikan tambang bawah tanah terbesar di dunia dan smelter single line terbesar di dunia. Hal ini menjadikan PTFI sebagai produsen katoda tembaga terbesar di dunia dan sebagai pertambangan terintegrasi hulu-hilir terbesar di dunia.

Wakil Rektor Bidang Akademik UNSRAT Prof. Ir. Arthur Gehart Pinaria, M.P.,Ph.D dalam pidato sambutannya mengatakan kolaborasi UNSRAT dengan PTFI diharapkan dapat meningkatkan kualitas serta pengembangan riset yang relevan sesuai dengan perkembangan industri untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Menanggapi hal itu, Tony menyampaikan komitmen PTFI untuk memberikan 20 beasiswa bagi mahasiswa UNSRAT berprestasi.

Dalam acara yang berlangsung di Auditorium UNSRAT ini, mahasiswa telah datang sejak pagi untuk mengikuti beragam aktifitas seperti Wall of Inspirations, di mana mereka bisa menuliskan inspirasi mereka tentang tembaga dan masa depan, menikmati seduhan Kopi Amungme Papua dan cerita tentang keunikan kopinya, gerai informasi dan edukasi PTFI di mana mahasiswa mendapat edukasi tentang proses produksi PTFI dari hulu ke hilir, serta memberikan pengalaman langsung melihat bentuk produk tambang hingga menjadi katoda dan produk turunan.

Sebanyak 1.000 lebih peserta berasal dari 11 fakultas termasuk mahasiswa asal Papua yang menempuh studi di UNSRAT.

Sesi tanya jawab menjadi sesi yang paling dinantikan mahasiswa. Mereka berebut bertanya bermacam hal tentang PTFI seperti pengelolaan lingkungan, program, magang, keterampilan yang harus dikuasai untuk bekerja di PTFI, investasi sosial di bidang kesehatan dan pendidikan, hingga pertanyaan tentang kepemimpinan dan tips sukses menjadi CEO PTFI sekaligus karir sebagai Musisi yang terus berjalan hingga saat ini.

Semua pertanyaan dijawab dengan lugas dan tuntas oleh Tony Wenas. Ia pun menyanggupi saat mahasiswa memintanya menyanyikan lagu. Dua tembang milik Queen menjadi pilihan. Berturutturut mengalun lagu “We Are the Champion” dan “Love of My Life” yang dibawakan sambil bermain piano.

Para dosen dan mahasiswa tampak larut dalam alunan musik, tepuk tangan bergemuruh saat Tony menyelesaikan lagu kedua.

Salah satu peserta dari Fakultas FISIP UNSRAT Gabriela Liao mengaku sangat antusias mengikuti kegiatan.

"Banyak hal yang bisa saya dapat hari ini. Bagaimana saya mengenal dunia pertambangan, perkembangan ekonomi Indonesia ke depannya," kata Gabriela.

Pengembangan Masyarakat dan Lingkungan

Dalam Connecting U Leader’s Talk ini, selain berbagi pengetahuan dan pengalaman mengenai kepemimpinan, Tony juga menjelaskan tentang praktik pertambangan berkelanjutan yang dijalankan perusahaan.

"Saya selalu meyakini tidak ada perusahaan yang bisa bertahan di tengah masyarakat dan lingkungan yang gagal. Perusahaan harus tumbuh bersama masyarakat dan menjaga lingkungan sekitarnya," kata Tony.

Tony menjelaskan kontribusi PTFI kepada negara dalam bentuk pajak, royalti, dividen dan lainnya dari 1992-2023 sebesar sekitar 29,3 miliar dolar AS dengan Investasi Sosial yang mencapai 122 juta dolar AS pada tahun 2023. Investasi sosial untuk pengembangan masyarakat meliputi program pendidikan, kesehatan, ekonomi, infrastruktur, budaya dan olahraga.

"Praktik pertambangan berkelanjutan yang PTFI jalankan beriringan dengan pelaksanaan program pengembangan masyarakat sekitar area operasi perusahaan, yang berasal dari Suku Amungme, Suku Kamoro, dan lima suku kerabat, hingga masyarakat Papua lainnya," kata Tony.

PTFI juga berkomitmen untuk mengurangi dampak lingkungan dari setiap kegiatan operasional, di antaranya program reklamasi, pemanfaatan tailings atau pasir sisa tambang, hingga program penurunan emisi karbon yang ditargetkan mencapai lebih dari 30 persen pada tahun 2030. 

x|close