Penasihat Prabowo Sebut Efisiensi Rp300 Triliun Bukan Modal Operasional Danantara

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 25 Feb 2025, 17:19
thumbnail-author
Muhammad Hafiz
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro saat ditemui awak media dalam acara Digital Economic Forum di Jakarta, Selasa (25/2/2025) Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro saat ditemui awak media dalam acara Digital Economic Forum di Jakarta, Selasa (25/2/2025) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro, menegaskan bahwa efisiensi anggaran sebesar Rp300 triliun yang disebut oleh Presiden Prabowo Subianto tidak dialokasikan sebagai modal operasional untuk Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Sebaliknya, dana tersebut ditujukan untuk investasi yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan agenda pembangunan pemerintah.

Bambang menjelaskan bahwa Danantara telah memiliki modal yang berasal dari aktivitas perusahaan-perusahaan BUMN yang kini berada di bawah naungannya. Pembentukan superholding ini dilakukan dengan mengalihkan kepemilikan saham BUMN dari Kementerian BUMN langsung ke Danantara.

"Jadi struktur modalnya apa yang ada sekarang. Kalau misalnya Pak Presiden mengatakan akan ada yang diinvestasikan (Rp300 triliun) melalui Danantara, itu maksudnya bukan untuk memberikan modal kepada Danantara," katanya.

Baca juga:Prabowo Bakal Hadiri Kongres Partai Demokrat Malam Ini

Lebih lanjut, Bambang menekankan bahwa pernyataan Presiden Prabowo mengenai investasi melalui Danantara tidak berarti adanya tambahan modal dari APBN. Efisiensi anggaran dalam APBN justru akan digunakan untuk berbagai program prioritas, seperti program makan bergizi gratis (MBG) dan pembangunan tiga juta rumah, yang pelaksanaannya dapat melibatkan BUMN maupun sektor swasta.

Terkait jumlah pasti yang dialokasikan untuk Danantara, Bambang mengaku tidak mengetahuinya secara persis. Namun, ia memastikan bahwa modal operasional Danantara berasal dari BUMN yang kini dikelola dalam bentuk superholding.

"Ya modal Danantara adalah yang apa yang ada sekarang di BUMN. Ini kan kayak membuat semacam superholding dari BUMN. Jadi ya di jumlah semua, modalnya Pertamina, Telkom, Bank Mandiri dan semuanya," kata Bambang.

Sebagai informasi, Presiden Prabowo Subianto telah mengumumkan bahwa hasil efisiensi anggaran sebesar Rp300 triliun akan dialokasikan untuk dikelola oleh Danantara. Danantara, yang berperan sebagai Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia, baru saja diluncurkan oleh Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin lalu 24 Februari 2025.

Danantara akan mengelola aset lebih dari 900 miliar dolar AS, dengan proyeksi dana awal mencapai 20 miliar dolar AS. Struktur organisasi Danantara mencakup dua holding: operasional yang dipimpin oleh Dony Oskaria, Wakil Menteri BUMN, dan bidang investasi yang dipimpin oleh Pandu Sjahrir. Menteri BUMN Erick Thohir ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pengawas Danantara, didampingi oleh Wakil Ketua Dewan Pengawas Muliaman Hadad.

(Sumber: Antara)

x|close