Ntvnews.id, Jakarta - Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, mengusulkan beberapa tokoh global untuk menjadi penasihat Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Beberapa nama yang dia rekomendasikan antara lain Joseph Stiglitz, Jeffrey Sachs, Hernando De Soto, dan Ban Ki Moon.
Menurutnya, kehadiran tokoh-tokoh ini bisa meningkatkan kredibilitas Danantara di tingkat internasional serta membantu memperluas jaringan investasi global.
Wijayanto menilai bahwa tokoh-tokoh tersebut memiliki pengalaman dan rekam jejak yang kuat dalam kebijakan ekonomi dan investasi. Selain itu, mereka dikenal memiliki ketegasan dalam menjalankan Standard Operating Procedure (SOP) dan prinsip Good Corporate Governance (GCG). “Jadi mereka bukan orang-orang yang bisa dipolitisasi, bukan orang-orang yang mudah diintervensi,” ujarnya, Selasa, 25 Februari 2025.
Selain aspek profesionalisme, Wijayanto menyoroti pentingnya independensi dalam jajaran penasihat Danantara. Menurutnya, tokoh-tokoh global seperti Joseph Stiglitz dan Ban Ki Moon tidak memiliki kepentingan politik di Indonesia, sehingga dapat memberikan pandangan objektif dalam mengelola investasi negara.
"Mereka ini punya independensi dan kalau mau bekerja di sini pasti mau membangun reputasi," kata Wijayanto.
Baca juga: Dorong Pertumbuhan Ekonomis Nasional, KITB Siap Dukung Investasi Strategis Bersama Danantara
Wijayanto juga membahas peran mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, yang sebelumnya dikonfirmasi sebagai anggota dewan pengawas Danantara. Menurutnya, Blair lebih cocok untuk berada di posisi dewan penasihat ketimbang dewan pengawas.
"Kalau penasihat itu kan lebih fleksibel, kalau dewan pengawas itu harus tanda tangan dan tanggung jawabnya besar, konsekuensi hukumnya besar," tuturnya.
Di sisi lain, CEO Danantara, Rosan Roeslani, telah mengonfirmasi bahwa Tony Blair akan tetap menjadi bagian dari dewan pengawas. Meski demikian, belum ada kejelasan mengenai kemungkinan penambahan anggota dewan penasihat dari kalangan tokoh global seperti yang diusulkan oleh Wijayanto.
"Tony Blair itu bagusnya di advisory board, bukan di dewan pengawas," tegasnya.
Dengan berbagai usulan ini, Danantara diharapkan dapat mengadopsi standar tata kelola investasi yang lebih baik dan berorientasi global. Keberadaan tokoh-tokoh internasional dalam struktur penasihat bisa menjadi langkah strategis untuk meningkatkan daya saing Danantara, memperkuat jejaring investasi global, dan memastikan pengelolaan dana negara berjalan secara transparan dan akuntabel.
(Sumber: Antara)