Ini Profil 3 Subholding Pertamina yang Terlibat Kasus Korupsi Tata Kelola Minyak Mentah

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 25 Feb 2025, 17:51
thumbnail-author
Zaki Islami
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Pertamina/Ist Pertamina/Ist

Ntvnews.id, Jakarta - Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan tiga direktur subholding PT Pertamina sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah.

Ketiga subholding PT Pertamina di antaranya PT Pertamina Patra Niaga, PT Kilang Pertamina Internasional dan PT Pertamina International Shipping.

Profil Pertamina Patra Niaga

Pertamina Patra Niaga Pertamina Patra Niaga

PT Pertamina Patra Niaga adalah anak perusahaan Pertamina yang bergerak di bidang perdagangan olahan minyak bumi.

Perusahaan ini memiliki delapan kantor regional dan mengelola puluhan depot minyak milik Pertamina yang tersebar di seantero Indonesia, yaitu Kota Medan, Sumatera Utara untuk mencakup wilayah Sumatera bagian utara.

Perusahaan ini didirikan oleh Pertamina pada bulan Februari 1997 dengan nama PT Elnusa Harapan, dengan bisnis awalnya di bidang penyimpanan, pengangkutan dan penjualan BBM.

Pada tahun 2004, nama perusahaan ini diubah menjadi PT Patra Niaga, dan pada tahun 2012, nama perusahaan ini diubah menjadi seperti sekarang. Pada tahun 2014, perusahaan ini mulai mengembangkan "Patra Batu Bintang Commercial Estate" di Dumai.

Pada tahun 2020, perusahaan ini ditunjuk sebagai induk subholding Komersial & Perdagangan di lingkungan Pertamina, yang beranggotakan PT Pertamina Lubricants, PT Pertamina Retail, dan Pertamina International Marketing & Distribution Pte Ltd.

Pada bulan Agustus 2021, BPH Migas resmi mengalihkan penugasan penyediaan dan pendistribusian solar bersubsidi, Premium dan minyak tanah dari Pertamina ke perusahaan ini sesuai dengan Peraturan Presiden nomor 69 tahun 2021.

PT Kilang Pertamina Internasional

PT Kilang Pertamina Internasional PT Kilang Pertamina Internasional

PT Kilang Pertamina Internasional adalah anak usaha Pertamina yang bergerak di bidang pengolahan minyak bumi. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan ini mengoperasikan enam kilang minyak (refinery unit), yakni di Dumai, Plaju, Cilacap, Balikpapan, Balongan dan Kasim, dengan total kapasitas pengolahan mencapai 1,033 miliar barel minyak per hari.

Perusahaan ini didirikan oleh Pertamina pada 13 November 2017 untuk menjalankan, mengendalikan, dan mengelola investasi dan usahanya yang terkait dengan proyek pengembangan kilang minyak dan petrokimia.

PT Pertamina International Shipping

PT Pertamina International Shipping PT Pertamina International Shipping

PT Pertamina International Shipping atau biasa disingkat menjadi PIS, adalah anak usaha Pertamina yang pada tahun 2021 ditunjuk sebagai induk subholding pengapalan di lingkungan Pertamina. Hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini memiliki 425 unit kapal.

Perusahaan ini didirikan pada akhir tahun 2016 sebagai hasil pemisahan bisnis penyewaan kapal dari Pertamina. Pada tahun 2017, Pertamina menyerahkan empat unit kapal (MT Sei Pakning, MT Sungai Gerong, MT Sambu, dan MT Fastron) dan satu unit FSO (FSO Abherka) ke perusahaan ini. Pada tahun 2018, perusahaan ini mendirikan Pertamina International Shipping Pte. Ltd di Singapura.

Pada tahun 2019, perusahaan ini mulai mengoperasikan satu unit kapal General Purpose (GP) yang diberi nama "PIS Patriot" untuk memperkuat armadanya di Singapura.

x|close