Wamenkominfo Sebut Ide DeepSeek Indonesia Gagasan Visioner dari Luhut

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 26 Feb 2025, 12:31
thumbnail-author
Akbar Mubarok
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria dalam wawancara cegat di Jakarta, Selasa (25/2/2025). Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria dalam wawancara cegat di Jakarta, Selasa (25/2/2025). (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria, menyebut ide Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, untuk mengembangkan kecerdasan buatan generatif (generative artificial intelligence/AI) buatan Indonesia, serupa dengan DeepSeek dari China, sebagai gagasan yang sangat brilian.

Menurut Nezar, pengembangan AI generatif yang digerakkan oleh talenta lokal harus mendapat dukungan penuh.

Baca Juga : Luhut Pede BBM Satu Harga Bisa Tercapai Dalam 2 Tahun

Hal ini penting tidak hanya untuk memperkuat ekosistem teknologi dalam negeri, tetapi juga untuk memperluas pengaruh Indonesia di kancah regional, khususnya di Asia Tenggara.

"Ide Pak Luhut sangat bagus agar Indonesia bisa menjadi pemain utama di Asia Tenggara. Kita bisa menjadi pusat pengembangan AI yang unggul, baik dalam hal talenta, infrastruktur, maupun produk," ujar Nezar, Rabu 26 Febuari 2025.

Sebelumnya, pada Rabu 19 Febuari lalu, Luhut menyampaikan keinginannya agar Indonesia mempelajari dan mengembangkan sistem AI seperti DeepSeek dan ChatGPT.

"Ini penting untuk kita pelajari. Tidak selalu harus mahal, ada cara untuk mewujudkannya," ujar Luhut dalam acara The Economic Insights 2025 di Jakarta.

Baca Juga : Luhut Sebut Uni Emirat Arab Minat Investasi 10 Miliar Dolar AS ke Danantara

Nezar menambahkan, potensi Indonesia untuk membangun AI generatif sangat besar. Kuncinya terletak pada kesiapan talenta digital yang mampu menciptakan inovasi sesuai kebutuhan nasional. "Kepercayaan terhadap kemampuan anak bangsa harus diperkuat.

China berhasil membesarkan DeepSeek karena mereka membina talenta lokal, mengirim mereka belajar ke luar negeri, lalu mengintegrasikan kembali ilmunya untuk menciptakan inovasi yang relevan," jelasnya.

Baca Juga : Luhut Sebut Indonesia Emas 2045 Bukan Omon-omon, Ini Langkah Nyatanya

Sebagai langkah konkret, Kementerian Komunikasi dan Digital telah meluncurkan berbagai program untuk memperkuat sumber daya manusia (SDM) di bidang teknologi.

Melalui program Digital Talent Scholarship (DTS), talenta Indonesia dilatih untuk meningkatkan keterampilan dengan dukungan dari perusahaan global dan universitas ternama.

Baca Juga : Luhut Sebut Dampak Efisiensi Tak Akan Separah yang Dikhawatirkan Masyarakat

"Program ini tidak hanya berfokus pada pelatihan, tetapi juga memberikan sertifikasi dan mendukung penyerapan tenaga kerja di industri. Harapannya, mereka mendapat pengalaman yang dapat menjadi modal berharga untuk melahirkan inovasi teknologi di tanah air," terang Nezar.

Ia menekankan pentingnya proses transfer pengetahuan dan keterampilan untuk memperkuat ekosistem digital Indonesia.

"Tanpa talenta digital yang kuat, upaya mengangkat sektor ekonomi digital akan jauh lebih berat. Maka, penguatan SDM adalah investasi penting," tutupnya

(Sumber Antara)

x|close