Ntvnews.id, Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto saat ini sedang mempertimbangkan untuk melibatkan tokoh global sebagai bagian dari Dewan Penasihat Badan Pengelolaan Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Indonesia.
Kepala Pelaksana Bidang Operasional Danantara, Dony Oskaria, menyampaikan bahwa nama-nama tokoh global tersebut telah diajukan kepada Presiden Prabowo setelah dipersiapkan oleh pihaknya.
"Itu sedang dikonfirmasi tentunya, siapa orangnya belum bisa dipastikan. Presiden nanti akan menilai. Yang pasti bahwa karena ini (ingin) menjadi satu hal yang baik dan bagus secara tata kelola kita membuka peluang untuk adanya global advisor. Tetapi orangnya siapa, nanti tentu Pak Presiden yang akan mengumumkan," ujar Dony, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu, 5 Maret 2025.
Ia menjelaskan bahwa alasan melibatkan tokoh global dalam Dewan Penasihat Danantara Indonesia adalah agar individu dengan pengalaman luas di bidang investasi dapat memberikan masukan terbaik bagi Indonesia.
Baca Juga: 3 Pimpinan Danantara Sambangi Istana Negara Jakarta
Oleh karena itu, tokoh-tokoh global yang diajukan berasal dari berbagai latar belakang sehingga mereka dapat memberikan panduan terbaik dalam pengelolaan investasi BPI.
"Kemampuan mereka ada yang bidang investment, risk management, ada bidang macam-macam diharapkan tentu expertise-nya tentu mereka punya reputasi yang sangat baik. Diharapkan dengan expertise mereka, mereka bisa memberikan nasihat bagaimana membuat dan membangun tata kelola yang baik di dalam pengelolaan investasi pemerintah ini," ujar Dony.
Sementara itu, untuk Dewan Pengawas Danantara Indonesia, Dony memastikan bahwa pengawasan akan tetap mengandalkan badan dan lembaga non-kementerian dalam negeri, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK), yang bertugas mengawasi operasional BPI.
Sebelumnya, pada Senin, 27 Februari 2025, Presiden RI Prabowo Subianto bersama Presiden Ke-7 RI Joko Widodo serta Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Indonesia di Istana Kepresidenan Jakarta.
Baca Juga: Wamen Investasi: Danantara Mitra Strategis Kementerian Investasi
Prabowo menjelaskan bahwa Danantara, yang merupakan dana kekayaan negara atau sovereign wealth fund Indonesia, akan mengelola aset senilai lebih dari 900 miliar dolar AS, dengan proyeksi dana awal sebesar 20 miliar dolar AS.
Dalam sambutannya, Kepala Negara menegaskan pentingnya pengelolaan Danantara Indonesia dengan penuh kehati-hatian, transparansi, dan akuntabilitas.
"Danantara Indonesia untuk itu harus dikelola dengan sebaik-baiknya, dengan sangat hati-hati, dengan sangat transparan, dengan saling mengawasi, harus bisa diaudit setiap saat oleh siapa pun," tegas Prabowo dalam peluncuran Badan Pengelola Investasi Danantara Indonesia di Istana Kepresidenan, Jakarta.