Ntvnews.id, Jakarta - Google memperkenalkan fitur eksperimental baru bernama "AI Mode" di Search, yang memungkinkan pengguna mengajukan pertanyaan kompleks serta menelusuri pertanyaan lanjutan langsung dalam Google Search.
Menurut laporan TechCrunch pada Kamis, AI Mode tersedia melalui Search Labs, platform eksperimen Google, dan mulai minggu ini dapat diakses oleh pelanggan Google One AI Premium.
Baca Juga : Google Hadirkan Peningkatan Fitur Perlindungan Pengguna dari Penipuan Online
"Kami melihat pengguna mengajukan pertanyaan yang dua kali lebih panjang dibanding pencarian tradisional, serta menindaklanjuti dengan pertanyaan tambahan sekitar 25 persen dari waktu mereka," kata VP of Product at Google Search Robby Stein, Kamis 6 Maret 2025.
"Jadi, mereka benar-benar mulai mengajukan pertanyaan yang lebih sulit, yang membutuhkan lebih banyak interaksi bolak-balik. Kami melihat ini sebagai peluang yang lebih luas untuk melakukan lebih banyak hal dengan Google Search, dan itulah yang membuat kami sangat bersemangat," tambahnya.
Fitur ini memanfaatkan versi khusus Gemini 2.0, yang dirancang untuk unggul dalam penalaran tingkat lanjut, pemikiran logis, dan pencarian multimodal.
Baca Juga : Google Messages Bakal Hadirkan Fitur Panggilan Video WhatsApp
Dengan AI Mode, pengguna dapat mengajukan pertanyaan tentang topik apa pun. Misalnya, pengguna bisa bertanya, "Apa perbedaan fitur pelacakan tidur antara smart ring, smartwatch, dan tracking mat?".
AI Mode kemudian akan menyajikan perbandingan rinci antara produk-produk tersebut, lengkap dengan tautan ke artikel sumber. Setelah itu, pengguna dapat mengajukan pertanyaan lanjutan, seperti "Apa yang terjadi pada detak jantung saat tidur nyenyak?", untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam.
Sebelumnya, pencarian semacam ini mengharuskan pengguna melakukan beberapa pencarian terpisah di Google. Namun, dengan AI Mode, pengguna bisa mendapatkan jawaban lebih komprehensif dan terstruktur dalam satu kali pencarian.
Baca Juga : Google Mau Kembangkan Search Jadi Asisten Virtual Berbasis AI
Google menjelaskan bahwa AI Mode tidak hanya mengakses konten web, tetapi juga menghubungkan informasi dari Knowledge Graph, data real-time, serta database belanja miliaran produk.
Fitur ini menerapkan teknik "query fan-out", yang memungkinkan sistem menjalankan beberapa pencarian terkait secara bersamaan di berbagai sumber, kemudian menyusun hasilnya menjadi jawaban yang ringkas dan mudah dipahami.
Baca Juga : Google Akui Kesalahan Data Kurs Rupiah Rp8 Ribu per Dolar AS di Mesin Pencarinya
Google juga menegaskan bahwa model AI ini menjunjung tinggi akurasi, terutama dalam topik sensitif seperti kesehatan. Jika AI tidak cukup yakin dengan jawabannya, sistem akan menampilkan daftar tautan ke sumber terpercaya daripada memberikan jawaban langsung.
Meski demikian, Google mengingatkan bahwa AI Mode masih dalam tahap pengembangan dan tetap memiliki potensi melakukan kesalahan, seperti halnya teknologi AI lainnya.
(Sumber Antara)