Ntvnews.id, Jakarta - Kepala Badan Pelaksana (CEO) BPI Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, memberi sinyal investor asal Amerika Serikat, Ray Dalio, bergabung dalam struktur kepengurusan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara sebagai Dewan Penasihat.
Pernyataan tersebut disampaikan Rosan setelah menghadiri pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dengan sejumlah pengusaha besar Indonesia, Ray Dalio, serta para menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 7 Maret 2025.
"Insya Allah," ujar Rosan singkat saat menjawab pertanyaan media mengenai kepastian Ray Dalio sebagai Dewan Penasihat BPI Danantara.
Berikut Profil Ray Dalio
Menurut laporan Forbes, Ray Dalio merupakan pendiri Bridgewater Associates, perusahaan dana lindung nilai terbesar di dunia yang mengelola aset hingga USD112 miliar.
Baca Juga: Ray Dalio Sebut Prabowo Berpotensi seperti Deng Xiaoping dan Modi
Forbes mencatat bahwa saat ini Dalio memiliki kekayaan bersih sebesar USD14 miliar, menempatkannya di posisi 162 dalam daftar orang terkaya di dunia.
Dalio mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO Bridgewater pada 2017. Lima tahun kemudian, ia juga pensiun dari perannya sebagai co-CIO di perusahaan tersebut.
Ia dibesarkan di lingkungan kelas menengah di Long Island, New York, AS, dan mulai berinvestasi di pasar saham sejak usia 12 tahun.
Pada 1975, setelah meraih gelar MBA dari Harvard Business School, Dalio mendirikan Bridgewater dari apartemennya di New York City.
Dalio telah menyumbangkan lebih dari USD1 miliar untuk kegiatan amal. Melalui lembaganya, Dalio Philanthropies, ia mendukung sektor keuangan mikro serta pendidikan publik.