Prabowo Ingin Danantara Teliti dan Hati-hati

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Mar 2025, 07:00
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Pertemuan Peresiden Prabowo Subianta bersama investor dan petinggi Danantara Pertemuan Peresiden Prabowo Subianta bersama investor dan petinggi Danantara (Sekretariat Presiden)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto menginginkan Daya Anagata Nusantara (Danantara) dapat bergerak cepat, namun tetap mengedepankan kehati-hatian. 

"Pengelolaan aset-aset Indonesia itu bisa dilakukan dengan sebaik-baiknya, sehati-hati mungkin, dan bahwa nanti semua entitas ekonomi kita dilaksanakan dengan efisiensi yang bisa bersaing dengan semua entitas di dunia," kata Prabowo dalam pertemuan bersama investor dan petinggi Danantara di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 7 Maret 2025. 

"Kita akan bergerak dengan cepat tapi kita akan bergerak dengan sangat teliti dan hati-hati," sambungnya.

Baca Juga: Ketum Kadin Anindya Bakrie Sambut Positif Keberadaan Danantara, Siap Berkolaborasi

Pada kesempatan itu, Prabowo kembali memamaparkan tujuan pembentukan Danantara. Ia menjelaskan badan pengelola investasi nasional ini dibangun untuk mengoptimalkan pengelolaan aset negara.

"Kita akui sendiri bahwa kita banyak perlu perbaikan semuanya supaya kinerja aset-aset kita cukup baik," tutur Prabowo.

Dalam rangka memaksimalkan potensi tersebut, Prabowo menyebut pemerintah juga mengundang semua pihak yang bergerak di dunia investasi untuk turut memberi saran dan pandangan.

Baca Juga: CEO Danantara Ungkap Presiden Prabowo Buka Peluang ‘Global Advisor’ di Danantara

"Kita mengundang semua pihak yang bisa memberi kepada kita suatu pandangan-pandangan yang kritis, pengalaman mereka, bagaimana mereka melakukan investasi," jelas Prabowo.

Adapun dalam agenda tersebut, Prabowo turut mengundang legenda investasi asal Amerika Serikat, Raymond Thomas Dalio dan sejumlah tokoh pebisnis Tanah Air. Pertemuan dengan Ray Dalio dilakukan untuk menerima saran dan kritik soal Danantara.

x|close