IHSG Dibuka Melemah, Rupiah Kembali ke Rp16.300 per Dolar AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Mar 2025, 10:15
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Karyawan melintas di depan layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Ilustrasi - Karyawan melintas di depan layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)


Ntvnews.id
, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin 10 Maret 2025 diperkirakan bergerak mendatar di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap data indeks keyakinan konsumen (IKK) Indonesia.

Dikutip dari Antara, IHSG dibuka melemah 31,07 poin atau 0,47 persen ke posisi 6.604,93.

Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 6,70 poin atau 0,89 persen ke posisi 743,69.

"IHSG diprediksi bergerak sideways(mendatar) dengan peluang menguat," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya.

Baca juga: Kemenhub Sediakan 7.424 Unit Kuota Motor dan 16.960 Kuota Penumpang Motis Lebaran 2025, Cek Cara Daftarnya

Dari dalam negeri, pelaku pasar tengah menantikan rilis Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Februari 2025 yang dijadwalkan pada 11 Maret 2025, dengan proyeksi kenaikan ke level 127,5 pada Februari 2025 dari 127,2 pada Januari 2025.

Perkiraan ini menarik perhatian karena terjadi di tengah meningkatnya risiko ketidakpastian global
Dari mancanegara, pada Kamis (06/03), Presiden AS Donald Trump menunda tarif 25 persen yang diberlakukan awal pekan ini terhadap sebagian besar barang dari Kanada dan Meksiko.

Kebijakan perdagangan yang berubah-ubah ini semakin memperkuat pandangan pasar bahwa tarif digunakan sebagai strategi negosiasi.

Trump sebelumnya telah memberlakukan bea masuk terhadap kedua negara pada Selasa (04/03), tetapi segera mengecualikan produsen mobil yang mematuhi perjanjian perdagangan bebas yang ada.

Baca juga: Nggak Terima Diputusin, Pemuda Tusuk Mantan Pacar di Mal Tanah Abang

Di sisi lain, Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyatakan bahwa perekonomian berada dalam kondisi yang baik.

Powell menegaskan bahwa bank sentral tidak akan terburu-buru memangkas suku bunga dan menyoroti kekhawatiran terkait kebijakan Presiden Donald Trump.

Saham Eropa ditutup melemah pada Jumat (07/03), setelah investor menghadapi gejolak kebijakan perdagangan AS sepanjang minggu serta laporan pekerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan sebelumnya.

Indeks pan-Eropa STOXX 600 turun 0,7 persen dalam sepekan, mengakhiri reli 10 sesi berturut-turut rekor terpanjang sejak awal 2024.

Ketidakpastian terkait kebijakan perdagangan AS membuat indeks saham AS Wall Street mencatat kerugian mingguan terbesar dalam beberapa bulan terakhir.

Baca juga: 3 Orang Tewas dalam Aksi Penembakan di Sebuah Tempat Makan

Pada perdagangan Jumat (07/03), indeks Dow Jones Industrial Average menguat 222,64 poin atau 0,52 persen me level 42.801,72, sementara S&P 500 naik 31,68 poin atau 0,55 persen ke 5.770,20, indeka Nasdaq Composite juga mengalami kenaikan 126,97 poin atau 0,70 persenke 18.196,22.

Namun, secara mingguan, indeks S&P 500 turun 3,1 persen, Nasdaq melemah 3,45 persen, dan Dow terkoreksi 2,37 persen, sementara itu, indeks Russell 2000 Small Cap mencatat penurunan 3,86 persen.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 150,08 poin atau 0,41 persen ke level 37.037,25, indeks Shanghai melemah 11,00 poin atau 0,33 persen ke posisi 3.361,55, indeks Kuala Lumpur menguat 2,37 poin atau 0,15 persen ke posisi 1.549,64, dan indeks Straits Times melemah 7,68 poin atau 0,19 persen ke 3.906,85.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada pembukaan perdagangan Senin (10/3) di Jakarta, melemah hingga 5 poin atau 0,03 persen menjadi Rp16.300 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.295 per dolar AS.

x|close