Kisah Suradi dan Dunia Kopi, Membangun Pasar Kopi dengan Dukungan BRI

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 11 Mar 2025, 07:30
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Suradi, pemilik Dunia Kopi di Pasar Santa Suradi, pemilik Dunia Kopi di Pasar Santa (NT)

Ntvnews.id, Jakarta - Dunia kopi di Indonesia terus berkembang dengan pesat. Salah satu pelaku usaha yang turut meramaikan industri ini adalah Suradi, pemilik Dunia Kopi di Pasar Santa, Jakarta Selatan. Perjalanannya dalam membangun bisnis kopi tidaklah mudah, namun dengan semangat, edukasi, dan dukungan permodalan dari BRI, usahanya kini berkembang pesat.

Awal Mula Perjalanan Dunia Kopi

Di tengah kesibukan pasar tradisional yang kini bertransformasi menjadi salah satu pusat kreatif di Jakarta, terdapat sebuah kios bernama Dunia Kopi. Kios ini telah menjadi saksi bisu bagaimana Suradi, sang pemilik, menjaga semangat kopi Indonesia tetap berkobar sejak tahun 2000. 

Suradi sibuk melayani pelanggan yang datang silih berganti. Di kiosnya, ratusan jenis biji kopi tersusun dengan rapi. Namun, ia tidak hanya menjual biji kopi—setiap pelanggan yang singgah juga disuguhkan kisah panjang tentang perjalanan yang penuh tantangan, kerja sama, dan inovasi. 

“Dulu saya melihat teman saya dari China jualan kopi, tapi hanya bisa menjual sekitar 20 kilo sebulan. Saya pikir, kalau kopi ini dikembangkan dengan baik, pasti bisa lebih besar lagi,” ungkap Pria kelahiran Purwodadi itu.

Sebelum usaha itu benar-benar dialihkan ke dirinya karena si teman akan hijrah ke Amerika, Suradi pun berusaha keras mempelajari seluk-beluk seputar kopi. Dia juga mulai mengumpulkan berbagai jenis kopi dari seluruh penjuru Indonesia.

“Saya ingin membuat sesuatu yang berbeda. Saya berpikir, kalau kopi dari berbagai daerah dikumpulkan dan dijadikan edukasi, pasti menarik,” tambahnya. 

Berawal dari usaha sendiri, kini Dunia Kopi tidak hanya menyediakan kopi lokal, tetapi juga kopi dari Ethiopia, Kolombia, Brazil, dan Vietnam. 

Edukasi Kopi dan Peningkatan Kualitas

Dunia Kopi Pasar Santa <b>(NTVnews.id/Deddy Setiawan)</b> Dunia Kopi Pasar Santa (NTVnews.id/Deddy Setiawan)

Suradi tidak hanya berjualan kopi, tetapi juga mengedukasi para petani agar menghasilkan kopi berkualitas tinggi. Ia mengedukasi petani saat mereka mendatangi Dunia Kopi di Pasar Santa.

Kepada para petani dari berbagai daerah yang datang, Suradi antara lain mengajarkan beda antara kopi grade 1 dan 2, kopi jenis premium, special, regular, dan lainnya. Untuk meningkatkan kualitas, ia juga mulai membedakan kopi berdasarkan varietasnya.

“Kita pisahkan satu per satu, seperti Yolo Bourbon, Yolo Catura, dan Lini S. Dengan begitu, para petani juga bisa bersaing dengan cara yang sehat,” jelasnya.

Mengembangkan usaha kopi dari nol tentu tidak mudah. Selain mengedukasi soal kualitas, memilah kopi dari sampah, Suradi juga harus membangun jaringan pasokan yang stabil. Sebab bila kopi yang datang sudah bersih dari sampah tentu harga jual juga akan lebih tinggi. 

“Dengan begitu mereka lebih semangat meningkatkan kualitas,” terang Pria yang saat ini berumur 53 tahun. 

Ekspansi dan Pelanggan dari Seluruh Dunia

Suradi membeberkan Dunia Kopi saat ini sudah berkeskpansi ke luar negeri, dengan sekitar 50 persen pembelinya berasal dari luar negeri, seperti Korea, Jepang, China, Bulgaria, dan Amerika. Ia mengklaim dalam sehari bisa menjual sedikitnya 1 ton kopi. 

“Mereka ada yang ambil sendiri, membeli 50-100 kilo, ada juga yang beli sampai 4 ton,” tambahnya. 

Seorang pembeli yang berasal dari Jerman bernama Ana, mendatangi langsung Dunia Kopi di pasar santa pada Selasa, 4 Februari 2025 sore. Menurutnya Dunia menghasilkan produk yang baik dan megetahui keberadaan Dunia Kopi ini dari temannya yang sudah pernah mengunjungi Jakarta

“Saya sangat suka Kopi yan berasal dari sini, saya memesannya untuk saya bawa ke Jerman. Kopi yang saya pesan kopi Mandailing,” ujar Ana yang dalam wawancar dirinya baru sampai Jakarta pagi harinya.

Dukungan BRI dalam Pengembangan Usaha

Dalam perjalanan bisnisnya, Suradi mendapat dukungan modal dari BRI, mulai untuk membeli kios hingga membangun  jaringan pasar. Hal itu dimungkinkan karena rekam jejaknya dalam soal utang tergolong baik. Ia mengaku pernah meminjam Rp Rp100 juta hingga Rp500 juta untuk membantu pengembangan Dunia Kopi.  Belakangan, BRI juga membantu dalam digitalisasi usahanya, terutama terkait transaksi.

“Sekarang, kami pakai QRIS sehingga transaksi jadi lebih mudah dan cepat,” ucapnya.

x|close