Ntvnews.id, Jakarta - Siapa sangka, perjalanan panjang Suradi dalam dunia kopi yang dimulai dari sembilan toples pinjaman kini membawanya ke puncak kesuksesan? Bahkan, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani tak dapat menyembunyikan kekagumannya terhadap pedagang kopi kaki lima ini.
Di dalam Pasar Santa, Kebayoran Jakarta, terdapat kios kecil bernama "Dunia Kopi" yang dimiliki oleh Suradi. Namun, jangan salah, meski sederhana, usaha kopi ini telah berkembang pesat hingga menembus pasar internasional. Saat mengunjungi kiosnya, Sri Mulyani dengan bangga membagikan kisah inspiratif Suradi kepada publik melalui media sosialnya.
Awal Perjalanan: Dari Sembilan Toples Pinjaman
Suradi, pria asal Aceh, memulai bisnisnya dengan modal yang sangat terbatas. Pada tahun 2000, ia hanya memiliki sembilan toples kopi sangrai yang dipinjam dari seorang teman baiknya dan sang istri. Dengan keuletan dan kegigihannya, ia perlahan mengembangkan usahanya.
“Rumusnya sederhana: jujur, jual kopi segar, dan tidak mahal,” ungkap Sri Mulyani dalam unggahann Instagramnya pada 18 Juni 2021 lalu.
Biji kopi yang ia jual berasal langsung dari petani, sementara proses roasting awalnya dilakukan dengan mesin bekas bernama Uncle John untuk menekan biaya.
Tak hanya itu, Suradi juga mendapatkan bantuan sewa kios selama 25 tahun dari BRI serta Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang sangat membantunya dalam mengembangkan bisnisnya.
Dari Pasar Santa ke Mancanegara
Berkat kegigihannya, kini Dunia Kopi memiliki koleksi biji kopi dari seluruh Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua. Beragam jenis kopi seperti Arabica, Robusta, Liberica, dan Excelsa tersedia di kiosnya dengan berbagai metode pengolahan, seperti full wash, semi wash, natural, honey, anaerob, dan wine.
Tak hanya dikenal di dalam negeri, pelanggan Suradi juga berasal dari berbagai kota di Jawa dan Kalimantan. Bahkan, ia telah mengekspor kopinya ke Jepang, Korea, serta memasok ke salah satu supermarket di Singapura.
Kepedulian Suradi pada Sesama
Sri Mulyani di Dunia Kopi (Unggahan IG Sri Mulyani)
Selain sukses dalam bisnis, Suradi juga dikenal murah hati dalam berbagi ilmu. Ia kerap memberikan pelatihan brewing kepada pelanggan, khususnya anak muda yang ingin membuka kafe rumahan. Lebih dari itu, ia juga tak segan memberikan harga diskon atau meminjamkan kopi kepada mereka yang baru memulai usaha.
“Dia ingin banyak orang berhasil menjual kopi, sehingga petani kopi Indonesia makmur,” puji Sri Mulyani dalam unggannya.
Saat pandemi COVID-19 melanda, penjualan kopi di kiosnya sempat anjlok. Namun, bukannya menyerah, Suradi justru berinovasi dengan memproduksi kopi Aceh cherry merah menggunakan metode anaerob. Hasilnya? Kopi ini sukses besar dan permintaan langsung melonjak dari 2 ton menjadi 5 ton.
Tak hanya itu, di awal pandemi, Suradi bahkan menyediakan kopi gratis sepanjang hari di tokonya. Ia tetap bersyukur dan berpegang teguh pada prinsipnya untuk berbuat baik.
Apresiasi dan Kekaguman Publik
Unggahan Sri Mulyani tentang Suradi pun mendapat banyak apresiasi dari masyarakat. Ribuan orang menyukai unggahan tersebut dan memberikan komentar positif.
“Keren banget Ibu Sri Mulyani. Merakyat betul. Salam sehat selalu nggih Bu,” ujar seorang warganet, Slamet Tambah.
“Salut dan bangga dengan Bu Sri Mulyani. Seorang pemimpin yang ideal, pintar dan cerdas, merakyat dan sederhana,” tulis Feto Bardhani.
Bahkan, ada yang tertarik untuk mengunjungi kios Suradi setelah membaca kisah inspiratif ini. “Well noted, Minister. Besok tak sambangi kedainya Pak Suradi di Pasar Santa,” kata Novita.
Kisah Suradi adalah bukti bahwa keberhasilan tidak datang secara instan. Butuh perjuangan panjang, keuletan, dan ketulusan dalam berbisnis. Di balik secangkir kopi yang ia sajikan, ada cerita perjuangan yang menginspirasi banyak orang. Seperti kata Sri Mulyani, “Di setiap seruput kopimu, ada berjuta cerita tentang Indonesia yang baik dan mengagumkan.”