Ntvnews.id, Washington DC - NASA mengumumkan pemecatan kepala ilmuwannya serta beberapa pegawai lainnya sebagai bentuk kepatuhan terhadap perintah Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Dilansir dari AFP, Kamis, 13 Maret 2025, pemecatan yang diumumkan pada Selasa, 11 Maret 2025 waktu setempat ini berdampak pada 23 orang, meskipun jumlah pegawai yang diberhentikan diperkirakan akan bertambah di masa mendatang.
Pada tahap awal ini, NASA membubarkan Kantor Kepala Ilmuwan, yang sebelumnya dipimpin oleh Katherine Calvin, seorang ahli iklim terkemuka yang turut berkontribusi dalam laporan iklim utama PBB. Selain itu, ia dan delegasi AS lainnya juga dilarang menghadiri pertemuan ilmu iklim besar di China bulan lalu.
"Untuk mengoptimalkan tenaga kerja kami, dan sesuai dengan Perintah Eksekutif, NASA memulai pendekatan bertahapnya terhadap pengurangan tenaga kerja, yang dikenal sebagai RIF," ujar juru bicara NASA, Cheryl Warner.
Baca Juga: PHK Besar Landa Amerika Serikat
"Sejumlah kecil orang menerima pemberitahuan pada tanggal 10 Maret bahwa mereka adalah bagian dari RIF NASA. Jika mereka memenuhi syarat, karyawan tersebut dapat memilih untuk berpartisipasi dalam Otoritas Pensiun Dini Sukarela, atau VERA, atau menyelesaikan proses RIF," lanjut Warner.
Selain itu, Kantor Teknologi, Kebijakan, dan Strategi, serta Cabang Keanekaragaman, Kesetaraan, Inklusi, dan Aksesibilitas yang berada di bawah Kantor Keanekaragaman, Kesetaraan, dan Inklusi juga akan dihapuskan.
NASA sejauh ini berhasil menghindari pemangkasan besar-besaran, yang sebelumnya telah menimpa banyak lembaga lain. Keputusan tersebut diduga dipengaruhi oleh intervensi menit-menit terakhir dari Jared Isaacman, yang merupakan calon pilihan Trump untuk menjabat sebagai kepala NASA.
Baca Juga: Agnez Mo Bertemu Menkum Supratman, Curhat Pengalaman 12 Tahun Jadi LMK di Amerika Serikat
Isaacman, seorang miliarder di industri pembayaran elektronik serta pelanggan SpaceX, dikenal memiliki hubungan dekat dengan Elon Musk, yang merupakan penasihat utama Trump sekaligus penggerak utama dalam upaya pemangkasan biaya federal.
Sebelumnya, pada Februari, NASA telah bersiap untuk memberhentikan sekitar seribu karyawan masa percobaan. Namun, menurut laporan Ars Technica, Isaacman meminta agar pemangkasan tersebut ditunda. Hingga kini, NASA belum memberikan penjelasan terkait keputusan pembatalan tersebut.