Menko Arilangga Respons Kondisi APBN yang Tekor Rp31,2 Triliun

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Mar 2025, 05:55
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto (NTVnews.id/Deddy Setiawan)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menanggapi kondisi APBN pada Januari-Februari yang dinilai kurang baik.

Ia menegaskan bahwa perkembangan tersebut masih dalam tahap awal dan akan terus dipantau, terutama dengan adanya program-program yang akan diluncurkan menjelang Lebaran.

"Kalau APBN kan udah dijelaskan sama Bu Menkeu, ini kan baru perkembangan dua bulan. Nanti kita akan lihat juga program yang akan diluncurkan dalam tahapan Lebaran ini, mudah-mudahan akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi di tengah masyarakat dan mendorong konsumsi, kemudian juga kita berharap ekspor berjalan," ujar Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 13 Maret 2025 malam.

Baca Juga: Sri Mulyani Pede Efisiensi Anggaran Tak Ganggu Target Defisit APBN 2025

Terkait upaya pemerintah dalam meningkatkan konsumsi masyarakat, Airlangga menyebutkan bahwa sejumlah program akan segera diluncurkan, termasuk di sektor ritel dan belanja online. Ia juga menyoroti dampak positif dari pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji ke-13 (BHR) terhadap daya beli masyarakat.

"Besok kita luncurkan di ritel, belanja online juga, tentu dengan keluarnya THR dan BHR, diharapkan daya beli bisa terdongkrak, apalagi tiket pesawat juga turun 13-14%. Dan jalan tol juga diskon di hari tertentu bisa sampai 10%," jelasnya.

Meski demikian, ia tetap optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, dengan proyeksi defisit anggaran yang masih terkendali. Menurutnya, kondisi ekonomi Indonesia lebih baik dibandingkan beberapa negara lain yang memiliki rasio utang lebih tinggi.

Baca Juga: Komisi II: Coblos Ulang 24 Pilkada Bisa Pakai APBN

"Masih dalam range, masih optimis. Defisit juga kan masih 3% dan juga rasio utang di bawah 40%. Negara lain malah banyak yang lebih tinggi, Singapura aja 170%, Jepang juga tinggi. Kan itu tergantung penggunaan," paparnya.

Airlangga menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas ekonomi melalui berbagai kebijakan yang mendukung daya beli masyarakat serta investasi. Dengan langkah-langkah tersebut, ia yakin ekonomi nasional dapat tetap tumbuh dan menghadapi tantangan global dengan baik.

x|close