Nusantara Economic Outlook 2025, Energi Terbarukan dari Sawit Cukup Menjanjikan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Mar 2025, 21:22
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Ketua Tim Kerja Dekarbonisasi Industri RR. Sri Gadis Pari Bekti menyampaikan bahwa industri  crude palm oil (CPO) akan memainkan peran penting di masa depan. Ketua Tim Kerja Dekarbonisasi Industri RR. Sri Gadis Pari Bekti menyampaikan bahwa industri crude palm oil (CPO) akan memainkan peran penting di masa depan.

Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Tim Kerja Dekarbonisasi Industri Sri Gadis Pari Bekti menyampaikan bahwa industri crude palm oil (CPO) akan memainkan peran penting di masa depan.

Sri Gadis mengungkapkan salah satu potensi CPO melalui B40 yang diklaim akan menciptakan nilai tambah sekitar Rp90 triliun dan membuka lebih dari 500 ribu lapangan pekerjaan.

Menurutnya, industri CPO akan menjadi nilai tambah di mana limbah seperti cangkang sawit dapat dimanfaatkan sebagai alternatif energi terbarukan.

"Untuk kaitan dengan CPO salah satu industri yang benar-benar zero limbah karena semua dipakai. Kami pernah datang itu memang semua bisa digunakan sebagai bahan baku dan alternatif," ucap Sri Gadis dalam diskusi Nusantara Economic Outlook 2025, Jumat 14 Maret 2025.

Baca juga: Nusantara Economic Outlook 2025, Kebijakan Devisa Hasil Ekspor Diharapkan Perkuat Likuiditas Perbankan

Namun, Sri Gadis menekankan meskipun saat ini suplai limbah sawit seperti cangkang cukup melimpah, tantangan utama adalah menjaga kestabilan suplai tersebut.

Hal tersebut dipengaruhi semakin banyak industri yang beralih ke energi alternatif, termasuk menggunakan cangkang sawit.

Sehingga dikhawatirkan harga dan permintaan terhadap bahan baku ini diperkirakan akan semakin meningkat.

"Harapannya ketika industri di dorong menuju ke energi alternatif yang lain salah satunya cangkang ini seharusnya suplai ini tidak terkendala. Memang saat ini berlimpah tidak digunakan, tapi saya yakin kalau semua didorong menggunakan cangkang sawit dan lainnya suplai harus diperhatikan," jelasnya.

Baca juga: Nusantara Economic Outlook 2025, Ekonom UI: Efisiensi Anggaran Bukan Hanya di RI, Tapi Juga Amerika Serikat

Sri Gadis pun memberi mencontohkan industri tekstil yang selama ini bergantung pada energi fosil seperti batubara.

Melalui penerapan standar industri hijau, industri tekstil kini mulai beralih ke energi alternatif.

"Melalui standar industri hijau itu salah satu persyaratannya adalah menggunakan energi alternatif. Jadi mereka (industri) bagaimana bisa mendapatkan sertifikasi industri hijau harus menggunakan energi alternatif," ungkkap Sri Gadis.

"Saat ini sudah mulai berkembang jadi bauran energi fosil dibantu dengan cangkang, ini progresnya semakin tahun meningkat. Akan tetapi terkendala dengan suplai, yang tadinya mungkin agak murah lama-kelamaan mungkin semakin dianggap bernilai sehingga semakin tahun semakin naik," tandasnya.

Seperti diketahui, Nusantara Economic Outlook sendiri merupakan forum tahunan yang diselenggarakan oleh Nusantara TV guna membahas berbagai topik strategis mengenai lanskap ekonomi Indonesia. 

Baca juga: Nusantara Economic Outlook 2025, Airlangga: Indonesia Tetap Tangguh di Tengah Risiko Resesi Global

Forum ini bertujuan untuk mengeksplorasi strategi serta kebijakan yang dapat diterapkan Indonesia dalam menghadapi dinamika ekonomi, baik di tingkat nasional maupun global.

Nusantara TV turut mengundang sejumlah tokoh penting untuk menjadi pembicara dalam forum ini, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan P. Roeslani.

Selain itu, hadir Presiden Komisaris NT Corp, Nurdin Tampubolon, bersama istri, Lince Berliana Tobing, dan keluarga turut meramaikan acara tersebut.

Penyelenggaraan konferensi NEO 2025 kali ini turut didukung oleh berbagai perusahaan besar, di antaranya PT Pertamina Hulu Energi, PT PLN Persero, PT Freeport Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Sinarmas Land, Telkom Indonesia, dan PT AMMAN Mineral International Tbk.

x|close