Nusantara Economic Outlook 2025, Rezzy Tekankan Pentingnya Regulasi dan Etika dalam Pengembangan AI di Indonesia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Mar 2025, 14:40
thumbnail-author
Adiantoro
Penulis & Editor
Bagikan
Rezzy Eko Caraka saat closing remark Nusantara Economic Outlook (NE) 2025, di Ballroom Nusantara, NT Tower Jakarta, Jumat, 14 Maret 2025.  Rezzy Eko Caraka saat closing remark Nusantara Economic Outlook (NE) 2025, di Ballroom Nusantara, NT Tower Jakarta, Jumat, 14 Maret 2025. 

Ntvnews.id, Jakarta - Peneliti Pusat Riset Sains Data dan Informasi (PRSDI) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Rezzy Eko Caraka, menyampaikan perkembangan kecerdasan buatan (AI) di Indonesia saat ini diwarnai dengan beberapa regulasi penting yang harus diperhatikan. 

Menurutnya, ada empat regulasi utama yang menjadi fokus perhatian dalam pengembangan AI. Pertama, Surat Edaran Kementerian Komunikasi dan Informatika Nomor 9 Tahun 2023 tentang Etika Kecerdasan Artifisial. Regulasi ini menetapkan prinsip-prinsip dasar etika dalam penggunaan AI. 

Selain itu, ada juga panduan kode etik AI dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang bertujuan menjaga integritas, transparansi, dan keadilan dalam penggunaan AI, khususnya di sektor keuangan, seperti fintech dan perbankan.

"Selanjutnya, Dewan Pers juga telah mengeluarkan peraturan yang mengatur penggunaan AI dalam industri jurnalistik. Hal ini sangat penting, terutama untuk media yang menggunakan AI dalam menghasilkan foto atau media lainnya. Dalam hal ini, prinsip-prinsip etik seperti independensi dan keberimbangan harus selalu diperhatikan," ujar Rezzy dalam closing remark Nusantara Economic Outlook (NE) 2025, di Ballroom Nusantara, NT Tower Jakarta, Jumat, 14 Maret 2025. 

Satu regulasi penting lainnya adalah rencana regulasi khusus AI yang akan dikeluarkan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) pada tahun 2025. Regulasi ini diharapkan dapat mengatur berbagai aspek penggunaan AI di sektor industri, kesehatan, dan administrasi pemerintahan.

Rezzy berharap regulasi-regulasi ini tidak hanya mengatur teknologi dan inovasi AI, tetapi juga membantu memaksimalkan manfaat dan meminimalkan risiko dari teknologi tersebut. 

Menurutnya, perkembangan yang diharapkan dari AI adalah lahirnya model-model bahasa besar (LLM) seperti yang digunakan oleh ChatGPT atau Gemini.

"Potensi Indonesia di bidang ini sangat besar. Kita harus mulai mengembangkan dan berinvestasi di sektor ini. Jika anggaran penelitian terkena efisiensi, kita bisa menghasilkan lebih banyak inovasi," tambah Research Professor, Chaoyang University of Tchnology.

Sebagai peneliti, Rezzy menyebutkan tantangan yang dihadapi adalah bagaimana memperoleh hibah penelitian dari luar negeri atau industri untuk menciptakan penelitian yang bermanfaat luas. 

Tidak hanya sekadar dipublikasikan di jurnal ilmiah, tetapi juga dapat menghasilkan produk atau paten yang aplikatif, terutama dalam bidang AI.

Salah satu potensi besar lainnya adalah pemanfaatan AI dalam bidang precision medicine, yakni penggunaan teknologi DNA untuk mengembangkan obat-obatan yang lebih presisi bagi individu. 

Rezzy juga menyoroti penggunaan AI untuk pemetaan potensi energi di Indonesia, termasuk untuk pengembangan energi terbarukan seperti panel surya dan energi angin.

Dia juga menyebutkan kurikulum AI untuk generasi muda sudah mulai diperkenalkan di sekolah-sekolah, yang menjadi langkah positif dalam menghadapi bonus demografi Indonesia. 

Harapannya, Indonesia tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga dapat menciptakan AI sendiri.

"AI perlu investasi, dan tidak perlu langsung berskala besar seperti Cortex atau ChatGPT. Dengan investasi yang tepat, kita bisa mengembangkan AI yang dapat diterapkan di berbagai bidang, seperti energi, bisnis, dan pendidikan," ungkapnya.

Namun, peneliti yang diakui sebagai bagian dari 2 persen peneliti AI terbaik dunia versi Stanford University itu menekankan, selain inovasi, etika dalam penggunaan AI adalah hal yang jauh lebih penting. 

"Etika menjadi dasar yang mendasari perkembangan teknologi ini untuk memastikan penggunaannya berjalan sesuai dengan prinsip yang benar," tukas Rezzy.

x|close