Jualan Kue Kering, Eka Sukistyanti Mendulang Cuan Jelang Lebaran

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 19 Mar 2025, 06:20
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Pembuatan Kue Kering Rumahan di Cakung Jakarta Timur Pembuatan Kue Kering Rumahan di Cakung Jakarta Timur

Ntvnews.id, Jakarta - Di tengah persaingan bisnis kuliner yang semakin ketat, Eka Sukistyanti (38), seorang pengusaha kue kering di Jalan Radjiman, Cakung, Jakarta Timur, terus berjuang mempertahankan usahanya yang berawal dari Hobi. Menjelang Hari Raya Lebaran, ia mengalami peningkatan omzet hingga Rp18 juta, berkat kerja keras dan dukungan dari program UMKM BRI.

Eka memulai bisnis kue keringnya pada tahun 2017, berawal dari hobi membuat kue untuk keluarga. Saat itu, ia hanya menggunakan modal Rp2 juta untuk membeli bahan-bahan dan peralatan sederhana. Dengan dukungan dari teman dan tetangga yang menjadi pelanggan pertamanya, usahanya perlahan berkembang.

Perjalanan Penuh Tantangan

Seperti banyak pelaku UMKM lainnya, Eka menghadapi berbagai kendala, terutama dalam pemasaran dan modal. Awalnya, ia hanya mengandalkan pesanan dari mulut ke mulut. Namun, dengan semakin banyaknya pesaing, ia merasa harus melakukan inovasi agar bisnisnya tetap berjalan.

"Tantangan terbesar saya adalah bersaing dengan produk yang lebih dikenal dan memiliki modal besar. Kadang pesanan tidak selalu stabil, apalagi di luar musim Lebaran," ujar Eka saat ditemui dirumahnya, Minggu, 16 Maret 2025.

Untuk mengembangkan usahanya, Eka kemudian bergabung dengan program binaan BRI bagi UMKM. Dari situ, ia mendapatkan akses ke pelatihan, pemasaran digital, serta tambahan modal usaha sebesar Rp5 juta, yang digunakannya untuk membeli peralatan produksi seperti oven dan mixer baru.

Lonjakan Omzet Jelang Lebaran

Eka Sukistyanti (38), seorang pengusaha kue kering di Jalan Radjiman, Cakung, Jakarta Timu Eka Sukistyanti (38), seorang pengusaha kue kering di Jalan Radjiman, Cakung, Jakarta Timu

Momen menjelang Lebaran selalu membawa berkah bagi Eka. Jika pada bulan-bulan biasa omzetnya hanya berkisar Rp4-6 juta, maka ketika mendekati Lebaran bisa meningkat hampir tiga kali lipat menjadi Rp18 juta.

"Alhamdulillah, Lebaran adalah momen yang saya tunggu-tunggu. Banyak pelanggan yang pesan dalam jumlah besar untuk hampers atau oleh-oleh keluarga yang pada pulang kampung," katanya dengan semangat.

Ia mengungkapkan bahwa saat ini Ia memproduksi 40 hingga 70 toples sehari dengan dibantu tetangganya yang dirinya rekrut. Produk andalannya, seperti nastar, kastengel, putri salju, dan lidah kucing, menjadi favorit pelanggan. Harga yang ia tawarkan cukup terjangkau, mulai dari Rp40 ribu hingga Rp120 ribu per toples, tergantung ukuran dan jenisnya.

*Kesan Pelanggan: Rasa dan Kualitas yang Konsisten*

Salah satu pelanggan Eka, Rina (45), yang saat itu sedang memesan, mengaku selalu membeli kue kering dari Eka setiap tahun. Baginya, rasa dan kualitas kue buatan Eka tidak kalah dengan produk yang dijual di toko besar.

"Saya suka nastar buatan Mbak Eka karena isinya banyak dan rasanya pas, tidak terlalu manis. Harganya juga lebih terjangkau dibandingkan di supermarket," ujar Rina.

Selain itu, Eka juga menerima pesanan dari pelanggan baru yang mengenalnya melalui media sosial dan rekomendasi pelanggan lama. Dengan strategi pemasaran digital sederhana, seperti promosi di WhatsApp dan Instagram, hingga bergabung Link UMKM BRI ia berhasil memperluas jangkauan pasarnya.

Optimisis Terus Mengembangkan Usahanya

Meski omzetnya belum sebesar UMKM besar lainnya, Eka tetap optimis bisa terus mengembangkan usahanya. Ia berencana untuk menambah varian kue kering dan meningkatkan produksi agar bisa menjangkau lebih banyak pelanggan.

"Saya ingin punya toko kecil sendiri dan bisa menjual kue setiap hari, bukan hanya saat Lebaran. Semoga dengan dukungan dari BRI dan pelanggan, usaha ini bisa terus berkembang," harap Eka.

Kisah Eka Sukistyanti membuktikan bahwa dengan ketekunan, inovasi, dan dukungan yang tepat, pelaku UMKM bisa tetap bertahan dan berkembang meski menghadapi berbagai tantangan.

Dalam upaya memajukan UMKM, BRI tidak hanya memberikan akses permodalan bagi para pelaku usaha, tetapi juga menghadirkan ekosistem pemberdayaan yang menyeluruh melalui berbagai program, seperti Klasterku Hidupku, Rumah BUMN, dan LinkUMKM.

Dilansir dari laman resmi BRI, disebutkan bahwa hingga akhir 2024, BRI telah membina lebih dari 38.574 klaster usaha, menjangkau lebih dari 433 ribu pelaku UMKM melalui 54 Rumah BUMN, serta menghubungkan 10,6 juta pengguna melalui platform LinkUMKM.

   

x|close