Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Mari Elka Pangestu, menyampaikan bahwa salah satu rekomendasi DEN kepada Presiden Prabowo Subianto pasca Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada Selasa, 18 Maret 2025 adalah pentingnya menjaga pertumbuhan ekonomi.
Dalam keterangannya kepada wartawan di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu, Mari menekankan bahwa belanja pemerintah, terutama yang bersumber dari APBN, harus benar-benar diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Jadi, ada kekhawatiran mengenai turunnya pertumbuhan sehingga rekomendasi yang penting adalah bagaimana kita menjaga pertumbuhan, termasuk realokasi anggaran yang dilakukan ini harus benar-benar membantu mendorong pertumbuhan," ujar Mari Elka Pangestu saat menjawab pertanyaan wartawan.
Baca Juga: OJK Terbitkan Kebijakan Buyback Saham Tanpa RUPS Usai Anjloknya IHSG
Mari mengakui bahwa kekhawatiran yang muncul di pasar turut mempengaruhi pelemahan IHSG di Bursa Efek Indonesia pada Selasa. Namun, ia menilai bahwa fundamental ekonomi Indonesia secara keseluruhan masih tergolong stabil.
"Tetapi memang ada kekhawatiran-kekhawatiran yang muncul di pasar, dan itu kaitannya dengan melihat bahwa ada perlambatan pertumbuhan ekonomi yang dipantau dengan impor turun, deposito turun, dan ada beberapa indikator. Jadi, ada kekhawatiran mengenai turunnya pertumbuhan," jelas Mari Elka Pangestu.
Meskipun demikian, Mari membantah anggapan bahwa pelemahan IHSG terjadi akibat kebijakan pemerintah yang dianggap tidak pro-pasar.
"Saya rasa bukan propasar ya, tetapi lebih kepada persepsi mereka bahwa ada ketidakjelasan yang mereka anggap menyebabkan ketidakpastian. Jadi, maka itu sebetulnya ini buat kami ini lebih banyak bagaimana kita bisa menjelaskan dengan lebih baik beberapa hal yang menjadi concern mereka," ungkapnya.
Baca Juga: Airlangga Beberkan Ambruknya IHSG Dipengaruhi Beberapa Faktor, Apa Saja?
Karena itu, Mari menyambut baik rencana Presiden Prabowo untuk bertemu langsung dengan para investor guna mendengar kekhawatiran mereka serta menjelaskan kebijakan pemerintah.
"Saya rasa Presiden sudah berulang kali menegaskan komitmen beliau untuk menjaga disiplin fiskal. Jadi, ini perlu diulang pada kali ini, dan yang terakhir mengenai governance terkait dengan BUMN," kata Mari Elka Pangestu.
Lebih lanjut, ia menilai bahwa kekhawatiran terkait Danantara juga dapat diatasi dengan memberikan penjelasan mengenai bagaimana Danantara dikelola secara profesional.
"Misalnya, mengenai Danantara bahwa itu semua akan menggunakan professional management, dan akan digunakan transparansi dan governance yang tepat. Jadi, saya rasa ini perlu dijelaskan saja sih dengan baik," pungkasnya.