Ntvnews.id, Jakarta - Perusahaan startup kecerdasan buatan (AI) asal China, Manus, baru-baru ini mengumumkan peluncuran asisten AI yang ditujukan untuk pasar domestik, yang juga ditampilkan untuk pertama kalinya dalam siaran media pemerintah.
Dikutip dari Reuters, Jumat, 21 Maret 2025, langkah ini memperlihatkan upaya Beijing untuk mendongkrak perusahaan-perusahaan AI dalam negeri yang telah meraih pengakuan internasional.
Sejak DeepSeek, perusahaan AI asal China, mengejutkan Silicon Valley dengan meluncurkan model AI yang sebanding dengan pesaing dari Amerika Serikat (AS) namun dengan biaya pengembangan yang jauh lebih rendah, para investor di China mulai mencari startup domestik berikutnya yang berpotensi mengubah lanskap teknologi global.
Beberapa pengamat kini mengarahkan perhatian pada Manus. Perusahaan ini sempat viral di platform X beberapa minggu lalu setelah merilis apa yang diklaim sebagai agen AI umum pertama di dunia.
Agen ini mampu membuat keputusan dan menyelesaikan tugas secara mandiri, dengan perintah yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan chatbot AI seperti ChatGPT atau DeepSeek.
Kini, Beijing mulai menunjukkan tanda-tanda dukungan terhadap peluncuran Manus di dalam negeri, meniru respons yang sama saat DeepSeek sukses.
Penyiar negara, CCTV, pada Selasa (18/3/2025) meliput Manus untuk pertama kalinya, menayangkan video yang membandingkan agen AI Manus dengan chatbot AI DeepSeek.
Pemerintah kota Beijing pada hari yang sama mengumumkan versi China dari produk Manus sebelumnya, asisten AI bernama Monica, telah menyelesaikan pendaftaran yang diperlukan untuk aplikasi AI generatif di China. Hal ini mengatasi salah satu rintangan regulasi yang penting.
Regulator China mewajibkan semua aplikasi AI generatif yang dirilis di negara tersebut untuk mematuhi aturan ketat, yang bertujuan memastikan produk tersebut tidak menghasilkan konten yang dianggap sensitif atau merugikan oleh Beijing.
Minggu lalu, Manus juga mengumumkan kemitraan strategis dengan tim yang mengembangkan model AI Qwen dari raksasa teknologi Alibaba.
Langkah ini diharapkan dapat mempercepat peluncuran agen AI Manus di China, yang saat ini hanya tersedia untuk pengguna dengan kode undangan dan memiliki daftar tunggu mencapai 2 juta orang, menurut informasi dari perusahaan tersebut.