Menkomdigi Pastikan Presiden Prabowo Dukung Kebebasan Pers

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto peduli terhadap kebebasan pers.

Menurutnya dalam sidang kabinet paripurna 21 Maret 2025, Presiden Prabowo meminta jajaran kabinet merah putih memperbaiki komunikasi kepada rakyat.

Arahan ini adalah bentuk keyakinan Presiden bahwa pers yang bebas dan bertanggung jawab akan selalu menjadi mitra pemerintah dalam berkomunikasi dengan rakyat.

Terkait teror kepada jurnalis Tempo, Meutya mengaku menyayangkan hal tersebut. 

Ia pun menjamin kebebasan pers di Indonesia tidak akan berubah.

"Pasti dong, masih, kita tidak pernah berubah dalam rangka kebebasan pers," ucap Meutya dikutip, Minggu 23 Maret 2025.

Baca juga: Australia Vs Indonesia, Menkomdigi Meutya: 2-1 untuk Indonesia

Lanjut kata Meutya, sampai berbagai masukan dari masyarakat hingga media sosial pun ditampung oleh pemerintah.

"Dan Presiden, bahwa masukan-masukan dari masyarakat, dari sosial media pun beliau mendengarkan dan beberapa kebijakan kan dikoreksi," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya,  Kantor Tempo mendapat kiriman kepala babi pada 19 Maret 2025. Kepala babi tersebut dibungkus kotak kardus yang dilapisi styrofoam.

Kotak berisi kepala babi tersebut ditujukan kepada “Cica”. Di Tempo, Cica adalah nama panggilan Francisca Christy Rosana, wartawan desk politik dan host siaran Bocor Alus Politik.

Paket tersebut diterima satuan pengamanan Tempo pada 19 Maret 2025 pukul 16.15 WIB. Cica baru menerima pada pukul 15 pada Kamis, 20 Maret 2025.

Baca juga: Menteri Meutya: Dampingi Anak Saat Konsumsi Media Digital

Setelah paket potongan kepala babi, kantor redaksi Tempo mendapatkan kiriman kedua berupa kotak berisi bangkai tikus yang dipenggal.

Petugas kebersihan Tempo menemukannya kardus berisi enam ekor tikus pada Sabtu, 22 Maret 2025, pukul 08.00 WIB.