Ntvnews.id, Washington DC - Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS), Scott Bessent, mengakui bahwa tidak ada jaminan negara itu akan terhindar dari resesi. Oleh karena itu, pemerintahan Presiden Donald Trump fokus pada upaya mencegah krisis keuangan yang mungkin terjadi.
Dilansir dari NBC, Senin, 24 Maret 2025, Bessent menyoroti tingginya pengeluaran pemerintah dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai respons, Trump menjadikan restrukturisasi keuangan pemerintah sebagai prioritas utama.
Salah satu langkahnya adalah membentuk Departemen Efisiensi Pemerintah, yang bertugas mengurangi pengeluaran dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan menawarkan insentif pensiun dini di berbagai lembaga federal. Departemen ini dipimpin oleh Elon Musk.
"Satu hal yang bisa saya pastikan adalah kita akan mengalami krisis keuangan," ujar Bessent.
Baca Juga: Anggota Parlemen Prancis Minta Amerika Serikat Balikan Patung Liberty
Ia menambahkan bahwa berdasarkan pengalaman dan penelitian yang dilakukannya, tingkat pengeluaran yang terus meningkat saat ini tidak berkelanjutan. Oleh karena itu, pemerintah sedang melakukan penataan ulang agar ekonomi AS kembali ke jalur yang lebih stabil.
Saat ini, pasar keuangan AS mengalami gejolak akibat kebijakan tarif Trump yang meluas, yang memicu kekhawatiran terhadap inflasi dan perlambatan ekonomi. Pada Kamis lalu, indeks S&P 500 turun hingga 10% dari level tertinggi di Februari, akibat lonjakan volatilitas pasar.
Meski demikian, Bessent menilai penurunan ini sebagai sesuatu yang wajar dan tidak berbahaya. Ia meyakini bahwa kebijakan pro-bisnis Trump akan memperkuat pasar dan ekonomi dalam jangka panjang.
Baca Juga: Agnez Mo Bertemu Menkum Supratman, Curhat Pengalaman 12 Tahun Jadi LMK di Amerika Serikat
"Saya telah bekerja di dunia investasi selama 35 tahun, dan saya bisa mengatakan bahwa koreksi pasar itu sehat dan normal," katanya.
Menurutnya, yang justru berisiko adalah ketika pasar mengalami euforia berlebihan, karena kondisi tersebut dapat memicu krisis keuangan. Ia mencontohkan bahwa seandainya ada tindakan pengendalian pada tahun 2006 atau 2007, maka krisis keuangan 2008 bisa dicegah.
"Saya tidak khawatir tentang pasar. Jika kita menerapkan kebijakan pajak yang baik, deregulasi, dan memastikan keamanan energi, maka dalam jangka panjang pasar akan tetap kuat," tegasnya.
Sementara itu, AS kini menghadapi defisit anggaran yang memburuk, yang pada Februari telah melampaui US$1 triliun.