Luhut Minta Nikel dan Timah Masuk Simbara, RI Bisa Untung Rp6,5 Triliun

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 11 Jun 2024, 11:43
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menko Marves Luhut Binsar Menko Marves Luhut Binsar (Instagram @luhut.pandjaitan)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mendorong kementerian dan lembaga (K/L) mempercepat implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Mineral dan Batubara atau Simbara.

Adapun sistem Simbara ini juga digunakan untuk transaksi komoditas timah dan nikel.

Luhut menyebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk menyegerakan proses implementasi integrasi nikel dan timah pada layanan digital terpadu minerba Simbara.

"Saya tegaskan kepada mereka bahwa manfaat potensi peningkatan penerimaan negara mencapai Rp6,5 triliun adalah salah satu alasan mempercepat proses integrasi ini selain meningkatkan kepatuhan para pelaku usaha dan efektivitas pengawasan bersama," ucap Luhut dalam akun Instagramnya @luhut.pandjaitan, Selasa (11/6/2024).

Lanjut kata Menko Luhut, Simbara telah menghadirkan berbagai manfaat dalam kelola minerba di Tanah Air.

Mulai dari optimalisasi penerimaan negara, peningkatan kepatuhan pelaku usaha, sampai efektivitas pengawasan bersama antar Kementerian dan Lembaga.

Melihat potensi yang besar dari sistem terintegrasi ini, Menko Luhut menilai sudah saatnya komoditas lain juga di implementasikan ke dalam Simbara.

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. (Antara) Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. (Antara)

"Jika integrasi nikel dan timah ini berhasil, selanjutnya kita dorong pada komoditas bauksit dan tembaga," ungkap Menko Luhut.

Dengan begitu, menurutnya akan mewujudkan sebuah legacy penting dalam tata kelola minerba, yang akuntabel dari hulu ke hilir serta dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab kepada masyarakat Indonesia seluruhnya.

x|close