China Temukan Ratusan Juta Ton Minyak!

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Apr 2025, 05:50
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Bendera China Bendera China (Istimewa)

Ntvnews.id, Beijing - China terus melanjutkan upayanya dalam menggali dan memanfaatkan kekayaan sumber daya alam.

Baru-baru ini, negara tersebut mengklaim telah menemukan “emas hitam” setelah mengumumkan adanya 100 juta ton cadangan minyak yang terletak di bawah dasar laut.

Dilansir dari IFL Science, Senin, 7 April 2025, adang minyak raksasa yang dinamakan Huizhou 19-6 ini ditemukan di kedalaman ekstrem bawah Laut China Selatan. Hal ini diumumkan pada Senin, 1 April 2025, oleh perusahaan milik negara, China National Offshore Oil Corporation (CNOOC).

Melalui sumur uji yang telah dibor, ratusan barel minyak mentah berhasil dipompa keluar, sementara eksplorasi lebih lanjut menunjukkan adanya cadangan yang diyakini jauh lebih besar dari yang diperkirakan.

Sumur eksplorasi HZ19-6-3 dibor dan diselesaikan hingga kedalaman 5.415 meter, dan berhasil mengidentifikasi total 127 meter zona yang mengandung minyak dan gas. Dari hasil uji coba, sumur ini memproduksi 413 barel minyak mentah dan 2,41 juta kaki kubik gas alam per hari.

Baca Juga: Ombudsman Sambangi Kantor Kemendag, Lapor Temukan Minyakita Disunat 270 Mililiter

"Melalui eksplorasi berkelanjutan, volume terbukti di lapangan minyak Huizhou 19-6 telah melampaui seratus juta ton setara minyak," kata CNOOC.

Ladang minyak Huizhou 19-6 yang baru ditemukan ini diketahui berjarak sekitar 170 kilometer dari pantai Shenzhen di Provinsi Guangdong, wilayah selatan China.

Lokasi ini termasuk dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) China, yaitu wilayah laut yang membentang sejauh 321 kilometer dari garis pantai dan memberi negara tersebut hak eksklusif untuk melakukan aktivitas seperti penangkapan ikan, pengeboran, dan eksplorasi sumber daya alam.

Laut China Selatan sendiri merupakan kawasan yang paling diperebutkan secara geopolitik karena letaknya yang sangat strategis serta kekayaan sumber daya alam yang terkandung di dalamnya, termasuk minyak dalam jumlah besar.

Wilayah ini menjadi titik perselisihan antara China, Vietnam, Filipina, Malaysia, dan beberapa negara lainnya, yang masing-masing mengklaim sebagian wilayahnya demi kepentingan energi dan kedaulatan nasional.

Seiring meningkatnya kebutuhan energi dunia, eksplorasi cadangan minyak kini menyasar wilayah laut dalam yang sebelumnya dianggap mustahil dijangkau.

Dalam beberapa tahun terakhir, China telah memimpin inovasi teknologi eksplorasi laut dalam, dan berhasil menemukan ladang minyak dan gas berukuran besar, meskipun hal ini juga memunculkan kekhawatiran terhadap dampak lingkungannya.

Baca Juga: Polri Selidiki 12 Laporan Terkait Kasus Minyak Goreng MinyaKita

Kelompok pemerhati lingkungan telah lama memperingatkan risiko besar dari aktivitas pengeboran di wilayah laut dalam, terutama potensi tumpahan minyak yang dapat menghancurkan ekosistem laut.

Peningkatan eksplorasi minyak juga menimbulkan pertanyaan serius mengenai keberlanjutan dan komitmen global terhadap perubahan iklim. Meskipun China menyatakan ambisinya untuk mencapai netral karbon pada 2060 dan mencapai puncak emisi karbon pada 2030, kepemilikan 100 juta ton minyak bisa menjadi hambatan dalam pencapaian tujuan tersebut.

Di sisi lain, China terus memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam bidang eksplorasi laut dalam. Apakah penemuan besar ini di Laut China Selatan akan memperburuk ketegangan regional atau justru menjamin stabilitas energi di kawasan masih belum dapat dipastikan. Namun satu hal yang pasti: perlombaan untuk menguasai sumber daya laut dalam masih akan terus berlangsung.

x|close