Ini Poin-poin Negosiasi yang Bakal Ditawarkan Prabowo ke Trump

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 9 Apr 2025, 14:31
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Prabowo dan Donald Trump Prabowo dan Donald Trump (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menyiapkan paket negosiasi untuk menghadapi kebijakan tarif resiprokal atau timbal balik yang diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

"Arahan Bapak Presiden untuk merespons ini, dalam beberapa kali pembicaraan bahkan dalam rapat, ini Indonesia memilih jalur negosiasi karena Amerika merupakan mitra strategis," ucap Airlangga dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia di Menara Mandiri, dikutip, Rabu 9 April 2025.

Adapun poin negosiasi diantarnya Indonesia akan mengajukan revitalisasi perjanjian kerja sama perdagangan dan investasi atau Trade & Investment Framework Agreement (TIFA).

"Revitalisasi perjanjian perdagangan dan investasi di mana TIFA ini terakhir tahun 96. Malaysia juga akan mendekati Indonesia melakukan perjanjian TIFA," ungkap Airlangga.

Baca juga: KAI Gugat PT Garuda Trans Usai Insiden Truk Terobos Jalur Rel di Gresik

Kemudian rencana untuk relaksasi kewajiban tingkat komponen dalam negeri atau TKDN di sektor produk informasi, komunikasi dan teknologi (ICT) dari AS.

"Ini antara lain yang diminta AS ICT untuk TKDN terutama dari investasi AS yang ada di Pulau Batam, dan sebetulnya AS memebri keleluasaan untuk Free Trade Zone, jadi ini menjadi bahan untuk kita negosiasi. Karena mereka akan investasi data center baik Oracle, Microsoft, maupun terkait dengan trade," jelasnya.

Selanjutnya poin negosiasi yang akan diajukan ke AS adalah rencana untuk evaluasi kebijakan larangan terbatas atau lartas, termasuk kebijakan percepatan sertifikasi halal.

Lalu memenuhi keinginan AS untuk menyeimbangkan neraca perdagangan. Di antaranya dengan meningkatkan impor produk-produk dari AS, seperti produk agrikultur, yang di antaranya terkait produk kedelai hingga gandum.

"Arahan Pak Presiden Prabowo bahwa kita akan meningkatkan produk dari Amerika, terutama juga produk agrikultur yang kita tidak punya, seperti soyabean dan wheat dari negara penghasil agrikultur yang kebetulan daerah ini adalah daerah konstituennya Republikan," lanjutnya.

Baca juga: Kronologi Dokter PPDS RSHS Bandung Diduga Lakukan Pelecehan kepada Keluarga Pasien

Tak hanya itu, Airlangga menyebut produk yang akan diimpor dari AS lainnya seperti produk engineering, hingga di sektor energi seperti pembelian LPG dan LNG dari AS yang akan ditingkatkan.

"Ini tidak menambah, tetapi realokasi pembelian, switch, jadi tidak mengganggu APBN. Yang berikutnya juga memberikan insentif fiskal dan non-fiskal, agar impor dari Amerika bisa masuk dan daya saing ekspor kita meningkat," bebernya.

Dalam hal ini, pemerintah telah berkomunikasi dengan Perwakilan Dagangan Amerika Serikat (USTR) dan ini surat negosiasi terkait kebijakan tarif impor sudah diterima AS.

"Indonesia dari kedutaan sudah bicara dengan USTR Pak Presiden, kami laporkan surat Indonesia sudah dikirim dan sudah diterima oleh Amerika melalui Kedutaan Besar Indonesia," tandasnya.

x|close