Sri Mulyani dan Menteri Keuangan Negara ASEAN Kumpul, Respons Kebijakan Tarif Trump

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 11 Apr 2025, 09:40
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani membagikan momen saat menghadiri pertemuan para Menteri Keuangan dari negara ASEAN dibawah keketuaan Malaysia berkumpul di Kuala Lumpur. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani membagikan momen saat menghadiri pertemuan para Menteri Keuangan dari negara ASEAN dibawah keketuaan Malaysia berkumpul di Kuala Lumpur.

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani membagikan momen saat menghadiri pertemuan para Menteri Keuangan dari negara ASEAN dibawah keketuaan Malaysia berkumpul di Kuala Lumpur.

Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani menjelaskan pertemuan ini digelar dalam situasi global yang tengah memanas akibat memuncaknya perang dagang, khususnya kebijakan terbaru dari Amerika Serikat (AS).

"Diawali Retreat Menteri Keuangan membahas kebijakan penerapan Tariff resiprokal Liberation Day Presiden Trump ke lebih dari 60 negara mitra dagang yang memiliki surplus atau yang dianggap memanfaatkan pasar Amerika Serikat secara tidak adil," ucap Sri Mulyani dalam akun Instagram pribadinya, Jumat 11 April 2025.

Sri Mulyani menjelaskan, kebijakan AS tersebut meruntuhkan sistem perdagangan dunia berbasis aturan atau rule based system seperti World Trade Organization (WTO) dan Bretton Wood Institutions. 

Baca juga: Seorang Gubernur Jadi Korban Tewas Dalam Insiden Atap Kelab Malam yang Runtuh

"Sistem yang sebenarnya diciptakan sendiri oleh Amerika Serikat pasca Perang Dunia II untuk menciptakan kemajuan ekonomi bersama. Namun memicu relokasi pabrik atau manufaktur ke luar Amerika Serikat dan menciptakan pengangguran," ungkapnya.

Dengan langkah Amerika ini, setiap negara harus atau dipaksa melakukan negosiasi langsung bilateral dengan Amerika Serikat.

China memutuskan melakukan retaliasi dengan memberlakukan tariff tandingan, yang kemudian dibalas kembali oleh Amerika Serikat dengan menaikkan tariff dagang hingga 125 persen.

"Kondisi Ini menimbulkan ketidakpastian dan guncangan besar dalam perekonomian global, diperkirakan akan menyebabkan perlemahan ekonomi dunia dan tekanan inflasi global," jelas Sri Mulyani.

Dalam pertemuan tersebut, semua Menkeu ASEAN menjelaskan kondisi ekonomi terkini akibat kebijakan Presiden Trump, langkah menangani dan memitigasi resiko dan upaya negosiasi dengan Amerika Serikat.

ASEAN dengan ukuran ekonomi mencapai USD 3 triliun dan populasi diatas 650 juta memiliki potensi untuk makin bekerjasama erat menjaga dan memperkuat ekonomi regional.

Baca juga: Erdogan: 5.000 Mahasiswa Indonesia di Turki Adalah Duta Budaya

Indonesia terus memperkuat ketahanan ekonomi dengan langkah deregulasi dan menghilangkan halangan perdagangan dan investasi dalam negeri, dan sekaligus melakukan upaya diplomasi dan negosiasi untuk menjaga kepentingan ekonomi Indonesia dan kepentingan bersama dunia.

"Ini merupakan mandat konstitusi, di mana Indonesia harus turut serta ikut menjaga ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial," bebernya.

Sri Mulyani menegaskan, tim Kabinet Merah Putih diinstruksikan Presiden Prabowo Subianto menyiapkan berbagai langkah menghadapi guncangan global tersebut.

x|close