Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan target tim negosiasi dengan Pemerintah Amerika Serikat (AS) di Washington DC.
Seperti diketahui, Airlangga dijadwalkan bertolak dari Jakarta ke Washington Selasa malam untuk memimpin tim negosiasi Indonesia bersama Menteri Luar Negeri Sugiono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Airlangga menyebut target utama tim negosiasi menurunkan tarif impor resiprokal yang dibebankan oleh AS kepada Indonesia.
"Targetnya kan yang pasti ada pembicaraan beberapa putaran. Yang penting diturunkan (tarif impor)," ucap Airlangga dikutip, Rabu 16 April 2025.
Baca juga: Menko Airlangga Terbang ke AS untuk Negosiasi Tarif Impor dengan Trump
Lebih lanjut, Airlangga menyebut tim negosiasi menghendaki adanya hasil yang konkret dari perundingan dengan Pemerintah AS.
Airlangga menyebut Pemerintah Indonesia terbuka terhadap peluang membentuk pasar bebas terbatas antara Indonesia dan Amerika Serikat.
"Artinya, specific outcome itu lebih penting sehingga kami dalam tanda petik, kalau untuk perjanjian nanti, framework, berikut dalam bentuk limited FTA (perjanjian pasar bebas), atau kita pernah punya TIFA dengan Amerika. Nah, itu yang dalam format perjanjian. Kami minta outcome yang spesifik, yang pragmatis ada,” kata Airlangga.
Di Washington, tim negosiasi dari Indonesia bakal menemui beberapa perwakilan Pemerintah AS, di antaranya Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR), Kementerian Keuangan AS, sejumlah asosiasi bisnis seperti US-ASEAN Business Council, US-Indonesia Society (USINDO).
Airlangga menyebutkan dirinya bersama Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan pada Senin (14/4) malam juga telah rapat melalui sambungan konferensi video dengan Menteri Perdagangan AS Howard W. Lutnick.
Baca juga: Menko Airlangga Ungkap Rusia Ingin Tambah Penerbangan Langsung ke Indonesia
"Pak Luhut sudah bicara dengan Secretary of Commerce (Menteri Perdagangan AS), nanti kami tindaklanjuti lagi di Washington,” ungkapnya.
Sementara itu, Menlu Sugiono juga telah tiba lebih dulu di di AS dan bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio.
Di Washington, perundingan antara Pemerintah RI dan Pemerintah AS dijadwalkan berlangsung pada 16–23 April 2025.
“Tentu kan pengalaman pada berbagai perjanjian, pertemuan itu tidak sekali. Biasanya, ada 2–3 putaran, karena pertama ada kesepakatan, kedua baru drafting-nya,” tandasnya.