Peran BRI dalam Menyentuh Sejarah Peradaban Akulturasi Tionghoa Nusantara

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 21 Apr 2025, 23:00
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Pembayaran Tiket Pameran KONGSI: Akulturasi Tionghoa di Indonesia menggunakan merchant EDC Pembayaran Tiket Pameran KONGSI: Akulturasi Tionghoa di Indonesia menggunakan merchant EDC (NTV)

Ntvnews.id, Jakarta - Museum Nasional Indonesia menghadirkan perjalanan sejarah budaya Nusantara lewat pameran bertajuk “KONGSI: Akulturasi Tionghoa di Indonesia”.

Tidak hanya menyoroti warisan budaya Tionghoa yang berakulturasi dengan tradisi lokal, pameran ini juga menunjukkan adaptasi teknologi dalam pelayanan publik. Salah satunya melalui penggunaan mesin Electronic Data Capture (EDC) dari BRI Merchant sebagai alat pembayaran tiket masuk seharga Rp25.000.

Sejak dibuka untuk umum, pameran KONGSI berhasil menarik perhatian masyarakat dari berbagai kalangan. Dari pelajar hingga kolektor budaya, para pengunjung memadati ruang pameran yang menampilkan beragam artefak dan cerita sejarah interaksi budaya Tionghoa dengan komunitas lokal Indonesia.

"Tujuan dari pameran ini bukan hanya menyampaikan nilai sejarah, tetapi juga merayakan keberagaman dan kohesi sosial bangsa Indonesia," ungkap Meiliana, Ketua Panitia Pameran KONGSI saat ditemui di lokasi, Sabtu 19 April 2025.

"Kami senang sekali melihat antusiasme masyarakat, terutama karena kini transaksi masuk bisa lebih mudah dengan bantuan EDC BRI." Tambahnya.

Transaksi Nontunai untuk Pengalaman Modern

Penggunaan EDC BRI Merchant menjadi sorotan tersendiri dalam pameran ini. Sebagai lembaga budaya, Museum Nasional ingin memberi pengalaman modern tanpa menghilangkan nuansa historis. Tiket masuk yang dibanderol dengan harga terjangkau, Rp25.000, dapat dibeli secara langsung di loket menggunakan kartu debit atau kartu kredit melalui EDC BRI.

Menurut Hendra, staf administrasi keuangan Museum Nasional, pemilihan BRI sebagai penyedia EDC bukan tanpa alasan.

“Kami sudah lama bekerja sama dengan BRI. Sistemnya stabil, cepat, dan mesin EDC-nya mudah digunakan bahkan saat ramai pengunjung. Ini sangat memudahkan dalam pelayanan,” jelasnya.

EDC BRI tidak hanya digunakan di loket tiket, tetapi juga di stan suvenir dan area kuliner kecil yang disediakan selama pameran berlangsung. Pengunjung pun merasa nyaman karena tidak perlu membawa banyak uang tunai.

Kenyamanan Pengunjung Meningkat

Souvenir di KONGSI: Akulturasi Tionghoa Terdapat Kartu BRIZI di Indonesia Museum Nasional Souvenir di KONGSI: Akulturasi Tionghoa Terdapat Kartu BRIZI di Indonesia Museum Nasional

Nina (34), seorang guru sejarah dari Bekasi, mengaku puas dengan fasilitas yang diberikan panitia.

“Saya datang bersama murid-murid saya. Kami tidak perlu repot bawa uang cash. Cukup tap kartu BRI saya di mesin, langsung bisa masuk. Ini cocok banget buat kegiatan edukatif seperti ini,” tuturnya sambil tersenyum.

Senada dengan itu, Anton (20), seorang mahasiswa antropologi dari Universitas Indonesia, mengungkapkan kekagumannya.

“Pameran ini bukan cuma informatif tapi juga profesional. Pembayaran digitalnya bikin cepat. Saya juga beli suvenir wayang potehi pakai EDC BRI, nggak perlu antri lama,” katanya.

Akulturasi Budaya Tionghoa yang Menyatu dengan Nusantara

Pameran KONGSI: Akulturasi Tionghoa di Indonesia di Museum Nasional <b>(NTV)</b> Pameran KONGSI: Akulturasi Tionghoa di Indonesia di Museum Nasional (NTV)

Pameran KONGSI menampilkan lebih dari 150 artefak dari koleksi Museum Nasional dan museum daerah lain di Indonesia. Mulai dari porselen kuno, ukiran kayu, naskah-naskah klasik beraksara Tionghoa-Melayu, hingga perlengkapan ritual yang menunjukkan proses akulturasi selama berabad-abad.

Salah satu ruangan menampilkan replika rumah peranakan lengkap dengan hiasan khas Tionghoa yang berpadu dengan ornamen lokal seperti batik dan ukiran khas Jepara. Musik gamelan diputar bergantian dengan lagu-lagu Mandarin klasik, mempertegas pertemuan budaya yang harmonis.

"Melalui pameran ini, kami ingin menunjukkan bahwa budaya Tionghoa bukan sesuatu yang asing. Ia adalah bagian dari warna Indonesia,” ujar Direktur Eksekutif Museum dan Cagar Budaya Esti Nurjadin.

 

Meningkatkan Pengalaman Budaya Lewat Teknologi

Pameran KONGSI tidak hanya menjadi ruang refleksi akan masa lalu, tapi juga ajang menyatukan tradisi dan kemajuan zaman.

Dalam suasana museum yang dipenuhi pengunjung, tawa anak-anak, diskusi hangat para pelajar, dan kesibukan staf panitia menyambut pengunjung, EDC BRI menjadi bagian integral dari pengalaman yang memudahkan dan menyenangkan.

Pameran KONGSI akan berlangsung hingga akhir Mei 2025 dan terbuka untuk umum setiap hari, kecuali hari Senin. Tiket masih tersedia dan bisa dibeli langsung di Museum Nasional Jakarta menggunakan EDC BRI untuk pengalaman transaksi yang cepat, nyaman, dan aman.

x|close