Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan bercerita soal tiap tahun anggaran kementeriannya yang terus menurun.
Adapun pada tahun 2021, Kementeriaan Perdagangan (Kemendag) mendapat anggaran sebesar Rp3 triliun, kemudian turun menjadi Rp2,1 triliun di tahun 2022.
Namun pada 2023, anggaran yang diterima Kemendag naik menjadi Rp2,4 triliun. Lalu kembali turun lagi menjadi Rp1,9 trliun di 2024 dan turun lagi menjadi Rp1,6 triliun pada 2025.
"Anggaran kami turun terus pak ketua dari Rp3 triliun ke Rp2,4 triliun, turun lagi Rp2,1 triliun, turun lagi Rp1,9 triliun sekarang Rp1,6 triliun. Jadi sekarang sudah enggak bisa kemana-mana pak anggaran rutin saja," ucap Zulhas dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (13/6/2024).
Pria yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini pun mengaku pasrah dengan situasi.
"Kementerian Perdagangan telah menyusun kegiatan prioritas di 2025, yaitu pengembangan e-commerce, kecil ini cuma Rp2,59 miliar. Kalah sama anggaran bupati ini pak, " ucap Zulhas.
Zulhas pun mengusulkan agar pagu indikatif tahun anggaran kementeriannya tahun 2025 ditambah menjadi Rp2,4 triliun.
Zulhas menjelaskan, tambahan anggaran itu akan digunakan peningkatan peran 46 perwakilan perdagangan di negara tujuan ekspor berupa promosi dagang, forum bisnis, dan business matching sebesar Rp900 miliar.
Kemudian pengembangan perdagangan antar wilayah berupa pembangunan sistem data dan monitoring perdagangan antar wilayah, pameran dan misi dagangan daerah di setiap provinsi dan perlindungan konsumen sebesar Rp700 miliar.
Anggaran tersebut juga akan digunakan untuk ekspor produk berteknologi menengah dan tinggi berupa pameran dagang, misi dagang, integrasi informasi ekspor, pembinaan UMKM ekspor dan pengamanan perdagangan sebesar Rp800 miliar.
Sehingga usulan tambahan pagu indikatif Kemendag tahun 2025 pun diharapkan menjadi Rp4 triliun.