Ntvnews.id, Beijing - China kembali mengejutkan dunia dengan terobosan terbarunya di bidang teknologi internet. Ketika sebagian besar negara masih berusaha memperluas penggunaan jaringan 5G, dan sebagian lainnya mulai meneliti potensi 6G, China justru sudah lebih dulu memperkenalkan jaringan internet 10G pertama di dunia.
Jaringan broadband super cepat ini diluncurkan di kota Xiong’an, Provinsi Heibei, dan menjadi tonggak penting dalam pengembangan infrastruktur digital global. Proyek ini merupakan hasil kerja sama antara Huawei dan Unicom, operator telekomunikasi yang mendapat dukungan dari pemerintah Tiongkok.
Menurut laporan dari The Economic Times, jaringan broadband 10G ini sanggup menghadirkan kecepatan unduh hingga 9.834 Mbps, kecepatan unggah 1.008 Mbps, dan latensi hanya 3 milidetik.
Baca Juga: Perang Dagang AS-China, KSSK Sepakat Tingkatkan Kewaspadaan di Triwulan II 2025
Dilansir dari 91mobiles, Jumat, 25 April 2025, kecepatan tinggi tersebut berpotensi menempatkan China sebagai pemimpin global dalam koneksi internet, melampaui negara-negara dengan kecepatan internet tercepat saat ini seperti Uni Emirat Arab (UEA) dan Singapura.
Sebagai perbandingan, data dari Statista menunjukkan bahwa UEA menawarkan kecepatan internet fixed broadband rata-rata sekitar 313,5 Mbps, sementara Singapura berada di angka 345,3 Mbps.
Jaringan internet 10G ini menggunakan teknologi 50G Passive Optical Network (PON), sebuah pengembangan dari teknologi Fibre to the X (FTTx). Dalam kondisi ideal, 50G PON mampu mentransmisikan data hingga 50 Gbps baik untuk download maupun upload, tanpa perlu pembaruan besar pada infrastruktur yang sudah ada.
Baca Juga: Singapura Jadi Investor Asing Terbesar di Indonesia, Disusul Hong Kong dan China
Dengan jaringan ini, pengguna bisa mengunduh film 4K berukuran 20GB hanya dalam waktu kurang dari 20 detik. Sebagai perbandingan, pada kecepatan internet 1 Gbps, proses serupa membutuhkan waktu sekitar 7 hingga 10 menit.
Selain untuk kebutuhan streaming, internet 10G juga diharapkan menjadi fondasi bagi teknologi masa depan seperti komputasi awan (cloud computing), realitas virtual (VR), dan realitas tertambah (AR). Tak hanya itu, jaringan ini juga dapat dimanfaatkan di berbagai sektor penting seperti telemedisin, pendidikan jarak jauh, hingga pertanian digital.